Terima Penghargaan Dari KLHK, Gubri Berharap Semoga Memotivasi Pemprov Riau Untuk Bekerja Lebih Baik

Jumat, 27 November 2020 - 14:21:33 wib | Dibaca: 909 kali 
Terima Penghargaan Dari KLHK, Gubri Berharap Semoga Memotivasi Pemprov Riau Untuk Bekerja Lebih Baik

GAGASANRIAU.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menerima penghargaan sekaligus buku Bonita Hikayat Sang Raja karya wartawan senior detik.com di Provinsi Riau Haidir Anwar Tanjung, dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.
 
Penghargaan dan buku tersebut, diterima langsung oleh Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar dalam acara peluncuran buku Bonita, di gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Jumat (27/11/2020).
 
Selain Gubri, pengharagaan juga diberikan kepada Forkopimda Riau, yaitu kepada Kapolda Riau, Agung Setya Imam Effendi dan kepada Danrem 031/Wirabima, M. Syech Ismed.
 
Melalui kesempatan itu, Gubri mengucapkan rasa hormat atas penghargaan yang telah diberikan kepada Pemprov Riau oleh Menteri KLHK RI ini.
 
Ia menerangkan, melalui penghargaan ini diharapkan dapat menambah motivasi Pemprov Riau untuk bekerja lebih baik untuk menjaga lingkungan, menjaga keserasian antara manusia dengan flora fauna yang ada di Riau.
 
"Terima kasih banyak atas penghargaan ini," katanya.
 
Syamsuar menyebutkan, kedepannya Pemprov Riau juga akan terus berupaya untuk menjaga Riau dari kerusakan lingkungan khususnya kebakaran hutan lahan serta kerusakan gambut dan permasalahan lainnya.
 
"Kami sangat menyambut baik diselenggarakan kegiatan bedah buku ini, karena merupakan bagian dari upaya penyadaran tahuan dan penyebarluasan pengetahuan tentang isu konservasi keanekaragaman hayati," ucapnya.
 
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, juga menyampaikan bahwa dirinya sangat menyambut baik diselenggarakannya kegiatan peluncuran dan bedah buku Bonita Hikayat Sang Raja Karya wartawan senior detik.com almarhum Haidir Anwar Tanjung, karena merupakan bagian dari upaya penyadar-tahuan dan penyebarluasan pengetahuan tentang isu konservasi keanekaragaman hayati.
 
Gubri menuturkan, buah karya salah seorang wartawan senior detik.com ini diharapkan mampu memberi gambaran nyata, tentang karakter dan permasalahan faktual berkaitan dengan keberadaan salah satu spesies kunci satwa liar yang terdapat di Provinsi Riau, yaitu Harimau yang dalam karya ini digunakan sebutan ”Bonita”.
 
Ia menyebutkan, buah Karya ini sekaligus merupakan wujud kepedulian dan sumbangsih untuk penguatan dukungan seluruh elemen masyarakat terhadap penyelamatan spesies harimau di seluruh wilayah Indonesia.
 
“Kompleksitas permasalahan yang dihadapi membutuhkan sinergitas dan komitmen kita bersama, untuk mewujudkan harmonisasi kehidupan masyarakat dan habitat satwa liar yang juga merupakan unsur penting dalam keseimbangan ekosistem dan lingkungan hidup,” katanya, dalam acara peluncuran buku Bonita di Gedung Manggala Wanabakti KLHK RI, Jakarta Pusat, Jumat (27/11/20).
 
Syamsuar menerangkan, Provinsi Riau dengan luas daratan lebih dari sembilan juta ha memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kaya, termasuk diantaranya jenis satwa liar yang dilindungi, yaitu Harimau Sumatera dan Gajah Sumatera.  
 
Ia menjelaskan, jelajah satwa liar tidak hanya dalam kawasan hutan akan tetapi juga pada areal di luar kawasan hutan yang sebagiannya merupakan lahan garapan masyarakat.
 
"Tercatat sebanyak 8 kantong atau sub populasi Gajah Sumatera dan kantong Harimau di seluruh wilayah Provinsi Riau," ucapnya.
 
Gubri mengatakan, sebagaimana diketahui bersama, konflik satwa liar dengan masyarakat masih terus terjadi, termasuk di wilayah Provinsi Riau. Khusus konflik Harimau Sumatera dan Gajah Sumatera menempati jumlah kasus tertinggi. 
 
Ia menambahkan, sesuai data Balai Besar KSDA Riau sampai Oktober 2020, tercatat konflik Harimau Sumatera sebanyak 20 kasus dan Gajah Sumatera 37 kasus.
 
Gubri berharap, dengan launchingnya buku Bonita Hikayat Sang Raja ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat terkait upaya konservasi satwa liar khususnya harimau yang ada di Riau.
 
"Pemprov Riau bersama seluruh pihak sangat berkomitmen dalam penyelamatan dan perlindungan satwa liar serta menangani konflik antara satwa liar dan manusia," tutupnya.

Loading...
BERITA LAINNYA