PB HMI Sayangkan Gubernur Riau Tak Masuk 10 Orang Pertama Divaksin

Selasa, 05 Januari 2021 - 18:37:40 wib | Dibaca: 1178 kali 
PB HMI Sayangkan Gubernur Riau Tak Masuk 10 Orang Pertama Divaksin
Wasekjen PB HMI, Rudri Misdianto Putra

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menyayangkan Gubernur Riau tidak masuk dalam daftar 10 orang pertama divaksin.
 
Hal tersebut disampaikan Wasekjen PB HMI, Rudri Misdianto Putra, mengatakan sebagai orang nomor satu di Riau seharusnya Gubri menyodorkan dirinya sebagai row model vaksinisasi perdana.
 
"Seharusnya dia memberikan contoh agar masyarakat percaya dengan manfaat dan fungsi vaksin tersebut," kata Rudri melalui rilis resmi diterima GAGASAN, Selasa (5/1).
 
Menurut Rudri, stigma vaksinisasi tersebut kurang dipercayai oleh masyarakat, maka dari itu gubernur sebagai tokoh dan orang pertama yang melakukan vaksin mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat.
 
"Semoga dengan adanya vaksinisasi di Provinsi Riau dapat mencegah penularan COVID 19 yang membuat," tutupnya.
 
Untuk diketahui, pemerintah daerah di Riau akan melakukan vaksinasi secara bertahap untuk seluruh tenaga kesehatan. Sebab, pengiriman tahap pertama vaksin yang diterima baru mencapai 20.000 dosis. 
 
Seperti dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, Selasa (05/01/2021), jumlah vaksin COVID-19 dari PT Biofarma yang baru tiba di Provinsi Riau, belum cukup untuk memenuhi kebutuhan semua tenaga kesehatan yang berjumlah 35.985 orang. 
 
"Di Provinsi Riau ada 35.985 sasaran tenaga kesehatan dan tentunya itu akan dilaksanakan secara bertahap. Datang 20 ribu dosis dulu, nanti akan datang lagi sebanyak yang dibutuhkan tersebut," kata Mimi.
 
Ia mengatakan tahap pertama pendistribusian vaksin Sinovac produksi Biofarma ke seluruh Indonesia berlangsung mulai Januari hingga April 2021.
"Untuk pendistribusian vaksin dan jadwal vaksinasi, kita masih menunggu EUA (Emergency Use Authorization-Red.) dari BPOM," katanya.
 
Sedangkan, untuk pendistribusian tahap kedua direncanakan mulai April hingga Maret 2022 untuk kelompok prioritas lainnya seperti TNI/Polri, tenaga pengajar, tokoh masyarakat, termasuk ke masyarakat umum. 
 
"Untuk Riau sasarannya ada 4,8 juta orang untuk divaksin, diantaranya untuk tenaga kesehatan 35.985 orang," ujarnya
 
Sementara itu, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution mengatakan arahan terbaru Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat Rakor Persiapan Vaksinasi COVID-19 menyatakan, untuk vaksinasi perdana selain tenaga kesehatan juga diprioritaskan untuk tokok masyarakat di daerah. 
 
Menurut Edy, pemerintah pusat kini menunggu laporan 10 nama tokoh masyarakat yang akan diberikan vaksin Sinovac.
 
Tokoh masyarakat tersebut, juga termasuk diantaranya tokoh agama hingga anggota DPRD Riau maupun kabupaten dan kota.
 
"Ada arahan dari Mendagri pada saat Rakor, di masing-masing daerah, tanggal 11 Januari ditunggu nama-nama tokoh yang akan divaksin terlebih dahulu, baik tokoh masyarakat, agama, rekan-rekan dari DPRD," kata Edy Afrizal Natar Nasution, usai meninjau vaksin yang sudah tiba di Pekanbaru.
 
Menurut dia, 10 tokoh masyarakat tersebut diharapkan menjadi panutan (row model) dalam pemberian vaksin COVID-19, untuk memberikan kepercayaan kepada masyarakat terhadap pentingnya vaksin untuk mengatasi pandemi. "Sehingga, menjadi kepercayaan di masyarakat, bahwa vaksin ini aman. Kita berharap terlaksana dengan baik," katanya.
 
 
Ketua Ahli Epidemiologi Riau, dr Wildan Asfan Hasibuan, mengatakan prioritas utama vaksinasi COVID-19 lebih baik adalah tenaga kesehatan terutama yang tugasnya bersentuhan langsung dengan pasien. Tenaga kesehatan harus jadi prioritas utama karena sebagai salah satu garda terdepan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
 
Karenanya tenaga kesehatan harus didahulukan agar masyarakat bisa makin percaya pentingnya vaksinasi COVID-19, apalagi setiap orang harus dua kali divaksin untuk pembentukan kekebalan tubuh semakin baik. "Kalau tenaga kesehatan divaksin semua, maka masyarakat akan lebih percaya dan mau divaksin," ujar dr Wildan

Loading...
BERITA LAINNYA