Skenario PDIP Kondisikan Rakyat, Serahkan Mandat ke Partai agar Jokowi Nyapres

Sabtu, 28 Desember 2013 - 16:33:48 wib | Dibaca: 1914 kali 

gagasanriau.com ,Jakarta-Nama Joko Widodo semakin bersinar jelang Pilpres 2014. Namun, tarik-menarik terjadi di internal PDIP. Pasalnya, Mega pun masih berhasrat menjadi presiden lagi. Hasil kongres PDIP pun menyerahkan mandat kepada Ketua Umum untuk menentukan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilu 2014. Megawati Soekarnoputri masih enggan mengungkapkan sosok calon presiden dari partainya. Bahkan, dia menyuruh masyarakat untuk menunggu pengumuman tersebut. Presiden perempuan pertama di Indonesia itu pun juga tidak mau terburu-buru mengumumkan siapa capres yang akan diusungnya. Megawati baru akan mengumumkan siapa capres PDIP setelah Pemilu legislatif pada 9 April 2014 mendatang. "Tunggu tanggal 9 April 2014," tegasnya kepada wartawan usai mengikuti acara 'Peringatan Hari Ibu' di GOR Otista, Jakarta Timur, Minggu (22/12). Sementara itu, Jokowi masih mengunci rapat bibirnya saat dihujani pertanyaan tentang kemungkinan maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2014. Namun desakan pertanyaan itu akhirnya mampu membuat bekas Wali Kota Solo itu buka suara. "Mau ditanya siapapun, saya jawab tidak pernah mikir soal capres, survei, elektabilitas ataupun popularitas. Saya hanya mikir bekerja untuk DKI," ujar Jokowi ketika menjadi pembicara dalam seminar Dialog Tokoh "Hutan untuk Kemakmuran rakyat" di Balairung Gedung Pusat UGM, Sabtu (26/10). Ketika ditanya mengenai sikap partainya, PDI Perjuangan terhadap pencalonannya sebagai presiden dan hasil survei yang menunjukkan namanya ada di posisi teratas, Jokowi menjawab singkat, "Tanya DPP (Dewan Pimpinan Pusat PDIP) saja." Guru Kader PDIP, Dhia Prekasa Yoedha mengatakan, sebenarnya ada skenario yang dilakukan PDIP untuk mendorong pencapresan Jokowi dari akar rumput. "Jadi, masyarakat di tiap-tiap daerah ini akan membuat semacam petisi agar PDIP mencalonkan Jokowi sebagai capres. Petisi ini akan disampaikan ke kantor PDIP di setiap daerah di Indonesia," sambung Dhia. Dukungan ini dapat diartikan sebagai pemberian mandat kepada Jokowi. Dengan skenario ini diharapkan PDIP dapat dengan ikhlas mencalonkan Jokowi. Di sisi lain, tidak tercipta wacana Mega dipecundangi. Karena rakyat yang menginginkan ini. Selain itu, jika skema ini berjalan, akan meminimalisir tudingan bahwa Jokowi tidak bertanggung jawab kepada rakyat Jakarta. Jokowi sendiri baru terpilih menjadi Gubernur Jakarta pada tahun 2012 setelah melewati pertarungan ketat di Pilkada Jakarta. "Bagaimana mau menuding, kan rakyat yang menginginkan Jokowi maju," sambungnya. PDIP, sepertinya malu-malu tapi mau soal pencapresan Jokowi. Logika ini terasa masuk akal, apalagi relawan-relawan Jokowi untuk mendukung eks walikota Solo duduk di kursi RI-1 mulai menjamur. Sebut saja Seknas Jokowi For President yang didirikan di Bali. Deklarator Seknas Jokowi, Gusti Agung Putri Astrid Kartika menuturkan, seknas ini didirikan karena Jokowi merupakan sosok pemimpin bangsa terbaik saat ini. Jokowi, kata Gung Tri, tidak terlibat korupsi dan tidak terlibat kekerasan HAM. Sebaliknya, Jokowi berusaha menerapkan prinsip pelibatan masyarakat dalam program-programnya. "Dia pekerja keras dan akan jadi teladan bagi rakyat yang butuh contoh," kata mantan Direktur Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) itu. Rakyat, sambung Gung Tri, kini butuh perubahan. Bung Karno sendiri, menurutnya, telah mengajarkan agar mengikuti kehendak alam. "Adalah tidak mungkin mengelak dari kenyataan bahwa Jokowi hadir nyata, diinginkan oleh rakyat, wakil dari harapan rakyat. Lebih dari itu semua, Jokowi bukan cermin dari ambisi kuasa, keserakahan dan tipu daya," tegas dia. Ada banyak alasan lain untuk mendukung Jokowi melenggang menjadi orang nomor satu di negeri ini. "Jokowi adalah kesederhanaan, pelayanan dalam pengabdian, kejujuran dan kemampuan untuk menjadi bagian dari solusi masalah-masalah rakyat," paparnya. Setnas Jokowi, imbuh Gung Tri, baru dideklarasikan pada Minggu (15/12). Dalam waktu dekat, tak hanya di Bali, tetapi beberapa daerah lain juga akan segera dideklarasikan. Selain Seknas Jokowi For President, ada juga Relawan Jokowi Presiden (Bara JP). Bara JP sendiri digawangi Sihol Manullang sebagai ketua umum dan Ferdi Semaun sebagai sekjen. Mereka mengklaim diri tidak punya hubungan organisasional atau struktural dengan PDIP. Namun, Bara JP memang berkomitmen mendukung pencalonan Joko Widodo (Jokowi), yang saat ini menjabat Gubenur DKI Jakarta, untuk menjadi calon presiden dalam pemilihan presiden 2014. Aksi Bara JP bukan hanya wacana, namun sudah masuk ke ranah kerja politik. Mereka kerjasama dengan Harian Umum Sentana, sebuah harian di Jakarta, dengan target pembaca kalangan menengah ke bawah atau kalangan wong cilik. Bentuk kerjasamanya adalah pengadaan naskah tulisan dari para simpatisan pendukung Jokowi, untuk setiap hari dimuat di halaman satu Sentana. Inisiatif kerjasama ini justru berawal dari pihak Sentana, yang selain merasa seaspirasi dengan gagasan-gagasan Jokowi, tampaknya pengelola Sentana melihat nama Jokowi bisa mengundang pembaca. Selain itu, Bara JP pun sudah menyerahkan surat resmi kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Pesan utama dari surat tersebut adalah memohon Megawati agar mencalonkan Jokowi menjadi Presiden 2014 dari PDI Perjuangan (PDIP).actual.co

Loading...
BERITA LAINNYA