Hari Ini Lomba Guru, Kasek dan Pengawas Sekolah Diumumkan Oleh Disdik Inhil

Gagasanriau.com. Tembilahan-Pengumuman lomba Guru, Kepala Sekolah (Kasek) dan Pengawas Sekolah yang berprestasi yang digelar Dinas Pendidikan (Disdik) Inhil dilaksanakan di Aula Hotel Ar-Rahman Tembilahan. Kamis (29/5/14). Sebelumnya lomba Guru, Kasek dan pengawas sekolah berprestasi telah dimulai sejak Selasa (27/5/14) yang dilaksanakan dilokasi yang sama dengan diikuti hampir 100 peserta terdiri dari Guru, Kasek dan Pengawas Sekolah tingkat TK,SD, SMP, SMA dan SMK se Inhil Acara lomba yang berlangsung tiga hari pada tanggal 27 hingga 29 Mei menerapkan empat kategori lomba yang wajib diikuti peserta, kategori pertama tes tertulis perihal kompetensi guru, kedua perihal presentasi karya tulis, ketiga wawancara perihal kompetensi dan implementasi terkait kurikulum 2013, dan terakhir portofolio atau dokumen pribadi mengenai ijasah dan sertifikat yang dimiliki selama pengalaman mengajar. Hadir dalam acara penutupan sekaligus pengumuman lomba Guru dan Kepala sekolah berprestasi Mucharom selaku Kabid Mutendik Disdik Inhil, Korwas Inhil, Drs Martian, Abdul samad sebagai Ketua Panitia lomba dan perwakilan Disdik Inhil diikuti jajarannya. Dewan juri Beti Hasniati MPd mengumumkan hanya pada peraih peringkat pertama dan ketiga guru, kasek dan pengawas sekolah berprestasi. "Untuk mengikuti tingkat provinsi pada lomba guru, kasek dan pengawas sekolah berprestasi hanya peraih pertama sebagai perwakilan Inhil,"  kata Beti. Sementara itu Kadsidik Inhil H Helmi D  melalui Kabid Mutendik Mucharom berharap, hasil yang diraih hari ini bagi yang berprestasi merupakan tantangan untuk bisa merealisasikan saat mengajar peserta didik dan hasilnya ditahun 2045 pada generasi yang akan datang bukan hanya memiliki pengetahuan yang tinggi tetapi kualitas moralpun menjadi ukuran, begitupun bagi peserta lomba yang belum meraih peringkat sebagai guru dan Kepsek berprestasi harus lebih giat dalam berinovasi dan menggali potensi pribadi sebagai guru. “Begitupun guru saat memasuki kelas harus  dengan perasaan senang dan ikhlas saat bertemu siswa itu sebagai modal utama pembelajaran diawal, sebaliknya kalau perasaan guru tidak senang apalagi tidak ihklas saat mengajar maka wajah kita tidak akan membuat nyaman suasana belajar itu yang tertuang dalam karya tulis,” kata Mucharom. Adventorial/Ragil Hadiwibowo