Diduga Aparat Back Up Kasus Ilog yang Merajalela di Rohil


Dibaca: 1784 kali 
Selasa, 23 September 2014 - 14:23:45 WIB
 Diduga Aparat Back Up Kasus Ilog yang Merajalela di Rohil
Gagasanriau.com Bagan Siapiapi-Kasus Ilegal logging ( Perambahan hutan liar) yang semakin marak terjadi di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), khususnya banyak terjadi di Kecamatan Bangko. Diduga kuat karena adanya back up  dari aparat sehingga memperlancar para pelaku aksi yang melanggar hukum tersebut. Aksi ilegal logging (Ilog) di areal hutan seputaran kawasan kecamatan tersebut, menjadikan masyarakat sekitar resah dan menduga kuat, adanya keterlibatan oknum polisi dan oknum polhut dari Dinas Kehutanan Rohil. Demikian hal itu diungkapkan oleh salah satu Warga Kecamatan Bangko, berinisial TM kepada wartawan, Selasa (23/9) di Bagan Siapiapi. Dikatakannya, para pelaku Ilog mulai beraksi di daerahnya sudah berlangsung lama. Aksi dilakukan secara kelompok, dengan toke kayu ilegal dan selalu berjalan mulus. Sebab sang toke setiap bulannya diduga ada setoran kepada oknum anggota polisi dan kepada petugas Polhut Rohil. "Kita menduga ada setoran wajib tiap bulannya kepada oknum polisi dan Polhut. Sebab kalau tidak mana mungkin kegiatan bisa berjalan lama, karena bukan rahasia umum lagi ada pembalak liar didaerah kita ini," kata TM menyayangkan aksi yang melanggar hukum itu di back up oleh aparatur negara. Disebutkannya, dirinya malah menduga kalau sudah ada perjanjian sebelumnya, antara toke kayu dengan aparat. "Sekalipun sedang libur menebas kayu, toke wajib membayarkan tiap bulannya, itu dilakukan agar hubungan antara toke dan pihak hukum lebih terkesan akrab," urainya. Aksi pembalakan liar yang dilakukan hampir setiap harinya kata warga lainnya yang berinisial HN, para toke kayu biasanya menunggu pesanan dari galangan kapal yang berada di Kabupaten Rohil. Demikian jelas, kalau modus penebang kayu secara tak resmi tersebut adalah berkaitan erat dengan pengusaha galangan kapal. "Toke galangan kapal bisa dijerat dengan hukum pidana juga, karena kuat dugaan merekalah para penadah kayu ilog itu," terangnya. Selama ini sebutnya lagi, para pengusaha galangan kapal, ketika dipersoalkan terkait dari mana mereka mendapatkan bahan baku kayu mereka para pengusaha selalu berlindung dibelakang masyarakat yang bekerja sebagai buruh ditempat galangan kapal.  Pasalnya, ketika ditanya dari mana asal kayu yang dijadikan bahan baku diperoleh, sejak lama kayu yang diperoleh dari penebang liar. Namun dalihnya, ketika ingin mendapatkan bahan kayu secara resmi belum bisa. Sehingga hal itu dilakukan terpaksa, jelas salah satu pengusaha galangan kapal inisial Awi. "Kita sudah coba untuk beli kayu secara resmi dari Perusahaan lain, tapi sampai sekarang belum bisa. Jadi mau bagaimana lagi, kalau tutup banyak orang kerja yang susah. karyawan banyak hampir seribuan, kasianlah," ujar Awi. Dijelaskan, sejumlah galangan kapal yang ada di Rohil, semuanya dibawah naungan Koperasi. demikian setiap anggota wajib memberikan setoran wajib kepada pengurus. Hermansyah
Akses gagasanriau.com Via Mobile m.gagasanriau.com
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA
KABAR POPULER
KANTOR PUSAT:
Jl. Kertama Marpoyan Damai Perum Nusa Indah A48 Pekanbaru, Riau. 28125
Email: [email protected]
DOWNLOAD APP GAGASANRIAU.COM

  
tembilahan situspoker situspoker agenpoker daftarpoker reviewpoker pokerterbaru poker