Bupati Rohil Nilai Demam Batu Akik Tingkatkan Ekonomi Kreativitas Masyarakat

Gagasanriau.com Bagan Siapiapi--Demam batu akik yang selama ini melanda hampir di setiap daerah bahkan kini merambah ke Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) telah memunculkan banyak perajin batu sehingga meningkatkan ekonomi kreatif di masyarakat.

Demikian hal itu dikemukakan oleh Bupati Rohil, H Suyatno AMP ketika dimintai tanggapannya oleh Gagasanriau.com, (1/4) di Bagan Siapiapi, mengenai semakin merebaknya pengrajin Batu Akik di Negeri Seribu Kubah itu.

Menurut orang nomor satu di Rohil itu, sebenarnya di Indonesia, banyak daerah kabupaten/kota yang masyarakatnya semua berpenghasilan dari kerajinan batu mulia dan akik. Makanya masyarakatnya mampu berpenghasilan jutaan rupiah dalam per minggu.

"Seperti yang terjadi di Kabupaten Banjar, Martapura, Takengon dan lain sebagainya, masyarakatnya berpenghasilan dari Batu Akik. Makanya kita harapkan di Rohil ini, bisa seperti itu juga. Karena, demam batu ini sangat membangkitkan perekonomian keluarga," paparnya.

"Untuk itu, kita sangat mendukung kontes batu dan pameran batu yang akan dilaksanakan lagi di Bagan Sinembah. Sehingga, kontes batu ini nantinya diharapkan mampu mengangkat nama Rohi diajang pariswista," ujarnya.

Suyatno berharap kepada para pengerajin ataupun penjual batu mulia di Rohil, agar selalu bersikap jujur dalam menawarkan barang dagangannya, kalau batu itu batu mulia katakan sebenarnya dan bila batu itu sintesis maka katakan sintensis.

"Untuk memiliki ciri tersediri, pengerajin batu asal Rohil, harus mampu menciptakan ikatan khusus motif kecamatan yang ada di Kabupaten Rokan Hilir. Sehingga mampu diangkat sampai ke tingkat nasional," imbuhnya.

Adapun kata Suyatno lagi, dirinya meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Rohil, agar menata pedagang batu serta pengerajin di semua kawasan yang terdapat di Kabuapten ini.

"Dan begitu juga kepada para pedagang dan pengrajin batu akik, kita minta supaya mau ditata teratur agar terlihat indah, serta harga batu benar benar bisa terukur dan terjangkau oleh masyarakat,"tegasnya.

Reporter Hermansyah Editor Arif Wajyudi