Ayat Cahyadi: Pendidikan Sudah Menjadi Tanggungjawab Negara

gagasanriau.com-Program pemerintah kota Pekanbaru dengan Wajib Belajar 12 tahun (WAJAR 12) beberapa waktu yang lalu disebuah surat kabar harian Riau Pos mendapat respon positif warga Teluk Leok Limbungan Rumbai Pesisir Kamis 5/4/2012 saat kunjungan wakil walikota Pekanbaru dalam acara silahturahmi dan sosialisasi Wajar 12 tahun yang pertemuannya digagas oleh Akademi Rakyat (AKAR). Pertemuan yang diadakan di mushola As Suhada selain dihadiri oleh wakil walikota Pekanbaru turut hadir perwakilan dari Dinas Pendidikan kota Pekanbaru, Camat Rumbai pesisir, Lurah Limbungan dan warga setempat yang memadati mushola As Suhada Teluk Leok. Momen ini sudah lama di tunggu warga karena mereka berharap sekali dengan gebrakan pemimpin baru kota Pekanbaru pasca dilantik 26/1/2012 yang lalu walikota dan wakil walikota terpilih Firdaus-Ayat Cahyadi yang memakan waktu paling lama di Indonesia proses pemilukadanya. Salah satu program pemko Pekanbaru yang jelas pro rakyat adalah dengan digulirkannya anggaran pendidikan Bantuan Operasional sekolah (BOS) sebesar 39 persen dari total anggaran APBD kota Pekanbaru. Didalam UUD 45 pasal 31 anggaran pendidikan paling minimal 20 persen dari total Anggaran yang tersedia di setiap pemerintahan hal ini bisa menjadi terobosan baru bagi pemerintahan Firdaus-Ayat ditambah lagi dengan program Wajar 12 tahun untuk memajukan dunia pendidikan. Semasa kepemimpinan Herman Abdulah-Erizal Muluk hanya wajib belajar 9 tahun. Akademi Rakyat (AKAR) salah satu organisasi yang fokus pada dunia pendidikan yang diwakili oleh salah satu pengurusnya Adit menyikapi dengan lakukan sosialisasi program tersebut kepada masyarakat terutama di kantong-kantong kemiskinan dikota Pekanbaru agar masyarakat tahu dan bisa lebih aktif untuk merespon program tersebut saat menyampaikan kata sambutannya.”kita Apresiasi program pemko, ini bentuk kepedulian pemerintah dalam mewujudkan program yang kita usung orang miskin berhak sekolah hingga minimalisasi anak-anak putus sekolah bisa diupayakan secara maksimal ”Adit menjelaskan. Adit juga menambahkan persoalan anak-anak putus sekolah banyak ditemukan dengan motif yang sama ketiadaan dana. Ayat Cahyadi wakil walikota Pekanbaru pada kata sambutannya menekankan bahwa pemerintah berkomitmen untuk dunia pendidikan namun untuk saat ini perlu ada peninjauan ulang terkait APBD kota Pekanbaru untuk dianggarkan lebih besar bagi dunia Pendidikan. Karena menurut Ayat Cahyadi APBD kota Pekanbaru yang sudah disusun itu adalah APBD transisi semasa Syamsurizal menjabat sebagai Pj walikota Pekanbaru “maka perlu ada penataan ulang agar anggaran untuk kepentingan rakyat banyak bisa diprioritaskan sehingga kita bisa mewujudkan kota Pekanbaru menjadi kota metropolis yang madani”ujarnya. Ayat juga menambahkan”pendidikan sudah menjadi tanggungjawab negara sesuai dengan amanat konstitusi UUD 45 pasal 31 jelas sekali ini akan menjadi komitmen kita bersama dalam membangun kota Pekanbaru untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas”ujarnya. Tidak hanya sosialisasi tentang Wajar 12 tahun pertemuan tersebut juga membahas tentang hak-hak rakyat dalam mendapatkan akses dunia pendidikan seperti Bantuan siswa Miskin (BSM) yakni bantuan berupa uang tunai yang diberikan langsung kepada siswa tidak mampu seperti dijelaskan oleh Syamsudin dari Dinas Pendidikan”bantuan siswa miskin ini bisa didapatkan dengan cara melampirkan data siswa dan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) disekolah siswa bersangkutan nanti sekolah tersebut akan menindaklanjutinya”Syamsudin menjelaskan. Bantuan siswa miskin ini anggarannya merupakan dari APBN. Setelah penyampaian sosialisasi Wajar 12 tahun pertemuan puncaknya adalah dengan penyerahan data siswa miskin yang sudah diambil sampel datanya oleh Akademi Rakyat (AKAR) selama dua minggu kepada wakil walikota Pekanbaru. Data diserahkan oleh Adit dari AKAR  kepada Ayat Cahyadi.*adit*