Minim Hasil, Kinerja Satgas Antikorupsi Kejagung Dipertanyakan

Jaksa Agung M. Prasetyo

GagasanRiau.com, JAKARTA – Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Penanganan dan Penyelesaian Perkara Tindak Pidana Korupsi (P3TPK) Kejasaan Agung yang dibentuk Jaksa Agung M. Prasetyo kinerjanya kini dipertanyakan. Tak ada capaian signifikan dari Satgas yang dibentuk di awal kepemimpinan Prasetyo ini

“Jaksa Agung waktu itu membentuk Tim Satgas, sampai sekarang tidak kedengaran. Satgas ini diisi oleh orang-orang unggulan di kejaksaan tapi tidak jelas fokusnya. Satgas ini, apa kabarnya?” Direktur Advokasi Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada (UGM),Oce Madril, Kamis (26/5/2016).

Pada awal pembentukannya, Prasetyo mengatakan bahwa Satgassus P3TPK ini untuk percepatan penanganan kasus korupsi yang diusut Korps Adhyaksa ini. Satgassus P3TPK dibentuk berdasarkan keputusan Jaksa Agung Nomor: KEP 001/A/JA/01/2015 tanggal 08 Januari 2015. Ada 100 jaksa yang masuk dalam Satgassus tersebut.

Namun, Oce tetap sangsi atas apa yang sudah dilakukan Satgassus bentukan Prasetyo tersebut. Bahkan, dia pun menyebut, jika Prasetyo hanya bisa mengumbar janji dalam penuntasan penanganan perkara korupsi yang dilakukan pihaknya.

“Ujung-ujungnya kita bisa ambil kesimpulan ini Jaksa Agung dalam penegakan antikorupsi banyak sekali janji yang tak ditunaikan dengan baik. Kita akhirnya bisa ambil kesimpulan begitu. Karena memang faktanya apa yang direncakan tak dilaksanakan dengan baik,” ujarnya.

Menurut Oce, melihat kinerja Prasetyo dari awal memimpin sampai hari ini dapat dikatakan belum memuaskan. Untuk itu, mantan politikus Nasdem itu perlu kerja keras mengembalikan kepercayaan publik termasuk dalam melakukan pembenahan internal.

“Bagaimana pun jaksa agung ini mewakili wajah penegakan hukum dari pemerintahan Jokowi, terutama dibidang pemberantasan korupsi. Jadi memang Jaksa Agung perlu kerja keras mengembalikan kepercayaan public,” tukas dia.




 
Editor: Neldi Syahputra
SUmber: Okezone