Kena Serangan Jantung Saat akan Ditangkap

Hamili Bocah SD, Staf Rektorat UIR Ditahan


Dibaca: 3465 kali 
Sabtu, 01 September 2018 - 16:50:01 WIB
Hamili Bocah SD, Staf Rektorat UIR Ditahan Pelaku saat ini dirawat di RS Syafira
GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU- Sareskrim Polresta Pekanbaru akhirnya resmi menahan salah satu pelaku pemerkosaan atas korban yang masih duduk di kelas IV SD, pelaku bernama Ramli (55) dan bekerja di Universitas Islam Riau (UIR). Namun saat proses penangkatan sang pelaku mengalami serangan jantung sehingga dilarikan ke RS syafira, dan masih dirawat Jumat sore kemarin (31/8)
 
"Kami mengamankan an Ramli, namun ketika dibawa yang bersangkutan terkena serangan jantung dan dirawat di RS Syafira," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Aryanto, Sabtu (1/9/)
 
RP diamankan pada Jumat (31/8). Dia diduga memperkosa seorang  anak pemulung yang masih berusia 14 tahun hingga hamil 7 bulan. Untuk sementara pemeriksaan terhadapnya ditunda hingga kondisinya kembali pulih. 
 
Perbuatan pelaku terungkap ketika tetangga korban curiga  melihat perut korban yang membesar. Hal itu dilaporkan kepada orang tua korban, apalagi diketahui korban sering terlihat mual saat makan.
 
Orang tua korban lalu mempertanyakan hal itu kepada anaknya tapi korban hanya diam. Khawatir suatu hak tak diinginkan terjadi, korban lalu dibawa ke Puskesmas untuk diperiksa.
 
"Hasil pemeriksaan, anak saya hamil 5 bulan," kata Nur warga Kecamatan Tenayan Raya.
 
Namun korban masih tak mau  menceritakan siapa orang yang telah menghamilinya. Dia selalu diam ketika ditanya tetang kejadian yang menimpanya hingga kekuarga yang hidup pas-pasan ini hanya bisa pasrah menerima kenyataan.
 
Menurut Nur, saat peristiwa terjadi korban masih duduk di bangku kelas V SD. Dia diketahui hamil ketika duduk di kelas VI SD harusnya saat ini korban sudah duduk di bangkai kelas I SMP.
 
"Anak saya hamil saat kelas lima mau naik ke kelas enam. Sewaktu mau masuk kelas enam, perutnya sudah besar, jadi sejak naik kelas tak masuk sekolah lagi," beber Nur.
 
Dalam kepasrahan, akhirnya Nur bertemu dengan Lembaga Bantuan Perlindungan Perempuan dan Anak Riau (LBP2AR), Rosmaini. Dia  menceritakan kondisi korban.
 
Rosmaini pun tergerak untuk menemui korban. Usai dibujuk, korban pun mau menceritakan kisah nahas yang dialaminya. Sambil berurai air mata, korban mengatakan bahwa dia telah digilir oleh dua orang pria.
 
"Kami telah buat laporan, dua staf kampus itu ke Polresta Pekanbaru.  Mereka antara bawahan dan atasan yang bekerja di Universitas swasta di Pekanbaru ini," jelas Rosmaini.
 
Laporan pertama diterima polisi pada 13 Juli 2018. Pelaku yang dilaporkan adalah inisial US usianya diperkirakan 60 tahun. Kemudian, laporan kedua dilayangkan pada 7 Agustus 2018 dengan dugaan pelaku inisial RP berusia diperkirakan 55 tahun. 
 
Setelah membuat laporan, korban sudah divisum sebanyak dua kali di RS Bhayangkara Polda Riau. Itu sebagai alat bukti untuk kasus yang telah menimpa korban.
 
Rosmaini menyebutkan, korban mengaku bergantian melayani kedua pelaku dengan terpaksa. Sebab, korban selalu diancam jika tak menuruti kehendak kedua pelaku.(RILIS)

Akses gagasanriau.com Via Mobile m.gagasanriau.com
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA
KABAR POPULER
KANTOR PUSAT:
Jl. Kertama Marpoyan Damai Perum Nusa Indah A48 Pekanbaru, Riau. 28125
Email: [email protected]
DOWNLOAD APP GAGASANRIAU.COM

  
tembilahan situspoker situspoker agenpoker daftarpoker reviewpoker pokerterbaru poker