Kerugian Besar Jika Partai Pengusung di Riau Abaikan Sosok Jokowi-Maruf Amin

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Kordias Pasaribu SH MSi, Politisi PDI Perjuangan Provinsi Riau menyatakan adalah kesalahan besar dan merugi bila Calon Anggota Legislatif (Caleg) dari partai pengusung Calon Presiden H. Ir Joko Widodo (Jokowi) dan Calon Wakil Presiden Prof DR KH Maruf Amin nomor urut 01 enggan menggunakan sosok kedua figur itu dalam kampanyenya.

 

"Adalah kerugian besar dan langkah politik yang sangat keliru, karena berkaca dari perolehan suara Pemilu 2014 dan ditambah data hasil survei hingga sekarang belum ada satu partai pun di Riau yang mampu melebihi suara Jokowi" terang Wakil Ketua DPRD Riau ini Selasa (05/03/2019).

 

Dan lanjut Dias begitu ia akrab disapa, jika partai pendukung Jokowi masih ragu sepenuh hati untuk mendukung Capres 01 tersebut sudah salah besar.

 

Harusnya kata Dias, patokan survei soal suara Jokowi di Riau dilihat secara individu sosok Capres nomor urut 01 tersebut bukan sebagai lembaga.

 

Untuk itu, Dias menyarankan agar sesama Caleg dari partai pengusung Jokowi-Maruf Amin untuk kilas balik atas langkah politik kedepannya, sehingga target pemenangan diperoleh secara maksimal dengan memenangkan Pileg dan Pilpres juga.

 

Sampai sejauh ini terang Dias, PDI Perjuangan adalah partai yang konsisten mengutamakan pemenangan Pilpres 2019 pasangan Jokowi-Maruf Amin.

 

Kader PDI Perjuangan, tegas Dias satu komando untuk mengutamakan kemenangan Jokowi-Maruf Amin dan partai ketimbang pribadi Caleg.

 

"Malah akan mendapat sangsi jika suara Jokowi lebih sedikit dari suara Calegnya bahkan bisa ditunda pelantikannya jika sudah terpilih" tukas Dias.

 

Berangkat dari hal tersebut, lanjut Dias hendaknya kemenangan Jokowi- Maruf Amin di Riau dapat dilakukan secara bersama-sama dengan Caleg partai pengusung sehingga 17 April 2019 nanti kemenangan Capres 01 itu adalah kemenangan bersama.

 

Untuk diketahui, pasangan Capres nomor urut 01 Jokowi-Maruf Amin selain diusung oleh PDI Perjuangan, juga Partai Golkar, PKB, PPP, Hanura, Partai Nasdem, PSI, Perindo, PKPI, PBB.  

 

Reporter Nurul Hadi

Editor Arif Wahyudi