GAGASANRIAU.COM, KAMPAR - Tim Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Desa Pancuran Gading Membangun Desa Universitas Riau 2023 kali ini melakukan salah satu bentuk Pengabdian Masyarakat di sekolah dengan menyulap sampah menjadi sebuah kreatifitas.
Kreatifitas itu membuat ecobrick hasil buah pikir dari Mahasiswa Kukrta dan diserahkan kepada kepala Sekolah UPT SD Negeri 011 Pancuran Gading, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Sri Sutarmi, S.Pd.SD, pada Selasa pagi, (08/08/2023).
“Ecobrick ini semoga dapat dimanfaatkan dan dipergunakan dengan baik oleh siswa siswi PT SD Negeri 011 Pancuran Gading," kata Ketua Kukerta, Fuad Zikri.
Fuad Zikri mengatakan, kreatifitas ini menyulap limbah plastik menjadi kreatifitas yang dapat dimanfaatkan dalam jangka panjang dan mengurangi populasi limbah plastik yang ada di sekitaran sekolah tanpa harus membakarnya.
"Seperti diketahui sampah merupakan limbah yang terus menerus tidak ada habisnya, jika tidak dimanfaatkan maka terbuang sia-sia," paparnya.
Ti Kukerta membuat meja dan kursi yang diletakkan di sekitaran lapangan sekolah untuk diduduki siswa siswo saat sedang bersantai. Ecobrick ini juga sebagai bentuk edukasi untuk siswa dalam pemanfaatan sampah menjadi sebuah kreatifitas.
Ecobrick merupakan istilah yang digunakan untuk menamai hasil pengelolaan sampah plastik yang menjadi sebuah bata. Ecobrick merupakan botol plastik yang diisi padat dengan limbah non biological untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali.
"Penggunaan ecobrick cukup efektif dalam menanggulangi sampah plastik yang ada di sekitar lingkungan UPT SD Negeri 011 Pancuran Gading dan terbilang baru sehingga anak murid masih belum mengetahui cara pembuatan dan penggunaannya," terangnya.
Sementara itu, Kepsek UPT SD Negeri 011 Pancuran Gading, Sri Sutarmi, S.Pd.SD, menyambut baik kehadiran Mahasiswa Kukerta dalam memberikan ilmu yang bermanfaat menciptakan kreatifitas pemanfaat limbah menjadi karya yang bisa digunakan oleh siswa.
"Pendapat saya, karya ini sangat baik. Ecobrick ini tidak diletakkan secara permanen, yang dimana anak-anak duduk disitu bisa dipindahkan, jadi anak-anak tidak bosan. Ecobrick ini bagus juga dan banyak manfaatnya,” kata Sri Sutarmi, S.Pd.SD.
Berikut cara membuat ecobrick:
Sediakan alat dan bahan dalam pembuatan ecobrick, seperti botol plastik besar, sampah plastik, kawat, cat dan kuas.
Adapun proses pembuatan ecobrick ini yang pertama, botol harus dibersihkan dan dikeringkan.
Kedua, sampah plastik dibersihkan dari kotoran yang menempel.
Ketiga, masukkan sampah plastik ke dalam botol kemudian padatkan botol menggunakan ranting sampai benar-benar padat.
Keempat, satukan botol-botol tersebut membentuk meja dan kursi, lalu rapatkan dengan kawat agar botol tidak lepas. Kelima, cat bagian bawah botol sesuai kreatifitas agar menarik.
Untuk diketahui, Tim KUKERTA Membangun Desa Gelombang 2 Universitas Riau Desa Pancuran Gading 2023 dengan anggota lengkap Fuad Zikri (Manajemen Sumberdaya Perairan) sebagai Ketua, Anggun Dwi Cahyani Fitri (Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini) sebagai Sekretaris I, Putri Mardiyanti (Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini) sebagai Sekretaris II, Haifa Muthi (Manajemen Sumberdaya Perairan) sebagai Bendahara.
Selanjutnya, Ahmad Zakaria (Manajemen Sumberdaya Perairan) & Shelly Isya Ramadhani (Sosiologi) sebagai Tim Humas, Muhammad Ijlal Ghaly & Gita Putri Sadelina (Manajemen Sumberdaya Perairan) sebagai Tim Infokom dan Al Arif Febrian (Manajemen Sumberdaya Perairan) & Annisa Delia Putri (Sosiologi) sebagai Tim Korlap. Menjalankan kegiatan KUKERTA dengan bimbingan serta arahan dari Ibu Mardiana, SE., M.Si.
Penulis: Anggun Dwi Cahyani Fitri & Putri Mardiyanti