Daerah

BP2KP Inhil Tetap Gunakan Program P2KP di 2014 ini

Gagasanriau.com, Tembilahan-Salah satu kegiatan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan (P2KP) adalah optimalisasi pemanfaatan pekarangan yang dilakukan dengan cara memberdayaan wanita untuk mengoptimalkan pemanfaat pekarangan sebagai sumber pangan dan gizi keluarga.

Upaya ini dilakukan dengan membudidayakan berbagai jenis tanaman sesuai kebutuhan pangan keluarga seperti umbi, sayuran, buah, serta budidaya ternak, unggas, ikan sebagai tambahan untuk 5 ketersediaan pangan sumber karbohidrat, vitamin, mineral, protein dan meningkatkan status gizi keluarga pada suatu kawasan perumahan warga yang saling berdekatan.

"Dengan demikian akan dapat terbentuk sebuah kawasan yang kaya akan sumber pangan yang diproduksi sendiri dari hasil optimalisasi pekarangan dan dapat menurunkan angka balita gizi buruk," Sebut Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BP2KP) Yasin Abdi melalui Kabid Konsumsi dan Kewaspadaan Pangan BP2KP Kabupaten Inhil Juni Astuti SE yang didampingi pendamping Hardinata SP kepada Gagasanriau.com. Senin (24/3) di ruang kerjanya.

Sambungnya lagi, pendekatan pengembangan ini dilakukan dengan membangun dan mengembangkan kebun bibit, demplot, kebun sekolah dan penanaman di pekarangan dan Kegiatan ini disebut Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang dimulai dari 2010 lalu.

"Hingga saat ini kegiatan tersebut telah diikuti 21 kelompok di 21 desa yang tersebar di 8 kecamatan di Inhil, setiap Kelompok terdapat 30 orang anggota wanita tani sebagai pelaksana," paparnya.

Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan (P2KP) melalui konsep KRPL semakin sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Hal ini berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi pendamping kabupaten Hardinata, SP"Pengeluaran belanja anggota semakin berkurang, kebutuhan gizi konsumsi harian bisa dipenuhi, pengetahuan bercocok tanam dan gizi pangan masyarakat semakin meningkat, lingkungan semakin asri, serta mampu menambah pendapatan belanja ibu rumah tangga dari penjualan hasil pekarangan,"papar Hardinata.

"Kegiatan ini walaupun terlihat sederhana tetapi apabila dilaksanakan berkelanjutan akan menciptakan penyadaran terhadap masyarakat luas akan manfaat pekarangan sebagai sember pangan dan gizi keluarga"tandasnya.

Ragil Hadiwibowo

 


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar