Hukum

Diduga Anggota DPRD Pelalawan Kuasai Lahan Masyarakat Pemberian PT SLS

GAGASANRIAU.COM, PELALAWAN - Masyarakat yang tergabung dalam Forum Melayu Tanglo dari Desa Genduang hingga kampung Pangkalan Kulim Kecamatan Pangkalan Lesung Kabupaten Pelalawan ada oknum anggota DPRD setempat mendapat lahan perkebunan sawit pemberian dari PT Sari Lembah Subur (PT SLS).
 
"Diduga ada lahan puluhan hektar milik oknum anggota DPRD Pelalawan. Lahan itu seharusnya milik masyarakt tempatan, tapi malah diberikan ke anggota dewan, masyarakat Desa Tanjung tidak terima dengan adanya lahan yang diduga milik anggota dewan Pelalawan ini, seharusnya mereka mengayomi masyarakat ini malah memancing di air keruh" ungkap Herman SH perwakilan dari Kampung Pangkalan Kulim kepada bukamata.co Selasa malam (23/1/2018).
 
Menurut Herman, lahan yg ditukar guling di daerah Pangkalan Kulim ini dulunya adalah lahan msyarakat yang dirampas PT SLS.  
 
Darwin dari Forum Melayu Tanglo menyatakan bahwa PT SLS perkebunan sawit grup Astra Agro Lestari ini semakin sewenang-wenang dengan masyarakat. "Di Desa Genduang Pangkalan Lesung Pelalawan seolah tak bisa dibendung setelah mengelabui masyarakat dengan menukar guling lahan di sekitar kampung Tanglo Kecamatan Pangkalan Lesung, Januari 2018 tukar guling lahan merambah ke daerah kampung Pangkalan Kulim" urai Darwin.
 
Dikatakan Darwin, ia bersama warga di desanya melakukan protes dengan sikap PT SLS yang dikatakan Darwin terus melakukan upaya tipu daya dengan masyarakat.
 
Sebagai bentuk protes Selasa 23 Januari 2018 Forum Melayu Tanglo mengadakan aksi lapangan di wilayah Tanglo di lokas perkebunan mereka dari SP 9a hingga SP 8 Afdeling OM, aksi dimulai pukul 10.00 Wib.
 
Serupa dengan Darwin, Edi Gunawan juga warga Desa Benduang menyebutkan bahwa pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) maupun anggota DPRD nya tutup mata dengan prilaku PT SLS ini. 
 
"SLS membodoh-bodohi masyarakat 3 kecamatan sudah satu tahun, herannya Pemerintah Kabupaten dan Provinsi Riau kok tetap diam, tidak bisa berbuat apaapa," kata Edi geram.
 
Edi berharap agar masalah ditengah-tengah masyarakat ini segera diperhatikan.
 
Editor Arif Wahyudi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar