GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Purwaji, Ketua GP Ansor dan Banser Riau menegaskan pihaknya sangat tidak sepakat dengan adanya provokasi elit politik untuk melakukan people power atau gerakan massa jelang 22 Mei saat KPU RI mengumumkan hasil Pemilu dan Pileg 17 April kemarin.

 

"Kita menolak people power, karena Pemilu sudah berjalan dengan baik. Tidak usah buat gerakan yang aneh-aneh yang bikin rakyat susah. Banyak banyak ibadah saja, ini bulan penuh berkah, jangan diisi yang aneh-aneh" ungkap Purwaji kepada Gagasan Selasa sore (14/5/2019). 

 

Dan tegas Purwaji jika ada pihaknya merasa tidak puas hasil pemilu kemarin dirinya menyarankan agar diselesaikan sesuai dengan mekanisme yang berlaku di NKRI.

 

"Kalau tidak puas dengan Pemilu ada mekanismenya di Bawaslu dan bisa menggugat ke MK. Jadi mari kita ikut konstitusi, jangan mengerahkan rakyat pada tujuan yang malah mengarah kepada pelanggaran hukum. Kasian, suasana sudah sejuk jangan diperkeruh" ujarnya. 

 

Purwaji juga mengajak agar para pihak-pihak berkompeten seperti tokoh masyarakat maupun pemuka agama serta pemimpin ormas untuk menyerukan persatuan dan kesatuan dan upaya rekonsiliasi pasca pesta demokrasi 5 tahunan.

 

"Saya mengimbau para tokoh, MUI, pimpinan ormas, datuk- datuk serukan persatuan dan kesatuan, jangan lagi ribut-ribut pasca Pemilu ini. Energi kita sebaiknya untuk rekonsiliasi sesama anak bangsa, menyatukan yang terpecah belah" papar dia.

 

Dan tegasnya lagi, apalagi ada pernyataan yang dapat menjerumuskan rakyat pada pelanggaran hukum dan makar.

 

"Jangan lagi ada provokasi, menjerumuskan rakyat pada pelanggaran hukum, makar yang malah bikin sengsara" ujar dia. 

 

"Kita dukung siapapun yang ditetapkan KPU sebagai pemenang dan ini sudah takdir Allah, kita terima dengan penuh syukur sembari memohon semoga Indonesia semakin maju di masa datang" tutup Purwaji.

 

Reporter Nurul Hadi

Editor Arif Wahyudi