Daerah

Pemkab Inhil Harus Evaluasi Keberadaan Depot BBM di Bibir Sungai Dekat Pemukiman Warga

Tim Basarnas Inhil saat melakukan pencarian korban kapal Pompong meledak pada Sabtu 26 Oktober 2019
GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir ( Pemkab Inhil) harus berbenah diri atas kejadian meledaknya Kapal Pompong terbuat dari kayu yang bermuatan Gas Elpiji pada saat mengisi bahan bakar di Perairan Sungai Indragiri Hilir (Inhil) Tembilahan, pada Sabtu (26/10/2019) siang.
 
Kejadian tersebut hendaknya jadi peringatan awal bagi Pemkab Inhil untuk lebih jeli menata keberadaan tata letak penunjang transportasi air salah satunya depot pengisian bahan bakar. Pasalnya depot pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berada di dekat pemukiman padat penduduk dan berada di bibir sungai dampaknya membahayakan nyawa warga disekitar tempat tersebut.
 
Informasi insiden meledaknya Kapal Pompong kayu bermuatan gas elpiji ini bermula keterangan dari Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pekanbaru, Amirudin, melalui Humasnya, Kukuh Widodo.
 
Dikatakan Kukuh, pihaknya mendapat laporan dari keluarga korban yang berada sekira pukul 14.50 Wib.
 
"Jadi sekitar pukul 14.30 WIB, pompong ini sedang melakukan pengisian bahan bakar tiba-tiba meledak. Didalam pompong ada empat orang yang pada saat kejadian dua orang bernama Suryadi (36) dan Muara Buan (30) sempat keluar sementara dua lagi bernama Budi (35) dan Ardi (32) terjebak didalam pompong," kata Kukuh, Sabtu petang.
 
Selanjutnya kata dia, pada pukul 15.05 Wib, Basarnas Pekanbaru melalui Pos SAR Tembilahan di berangkatkan setelah melakukan koordinasi dengan aparat setempat untuk melakukan pencarian dua orang yang terjebak di Pompong.
 
"Karena kondisi Pompong hampir tenggelam, sehingga sedikit menyulitkan Tim SAR gabungan untuk melakukan pertolongan. Lalu sekitar pukul 17.00 Tim SAR gabungan melakukan penyelaman untuk mencari korban yang terjebak didalam pompong," lanjutnya.
 
Tapi, beberapa lama mencari petugas tidak menemukan korban, ternyata korban sudah dibawa ke Rumah Sakitakit Tembilahan oleh petugas kepolisian.
 
"Namun setelah di periksa dan berkoordinasi dengan Kepolisian, ternyata dua korban yang sempat terjebak di pompong sudah berada di Rumah Sakit Tembilahan, dan Saat ini pihak kepolisian tengah menelusuri terkait kejadian ini," tutup Kukuh.
 
Dampak dari kebakaran tersebut keempat korban mengalami luka bakar dan saat ini tengah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Tembilahan.


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar