Hukum

KPK Periksa 4 Orang Saksi Dugaan Korupsi Pembangunan Jalan Lingkar Barat Duri

Ali Fikri, Jubir KPK (foto jawapos.com)

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan pemeriksaan terhadap 4 orang dalam kasus Tindak Pidana Korupsi pembangunan Jalan lingkar Barat Duri tahun jamak (Multi Years) di Kabupaten Bengkalis Tahun Anggaran 2013-2015.

Hal tersebut disampaikan Ali Fikri, Juru Bicara (Jubir) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), keempat orang saksi tersebut diperiksa di Mapolda Riau, Jalan Patimura Pekanbaru pada Jumat (19/2/2021), diantara Melia Boentaran (MB), selaku Direktur PT ANN (Arta Niaga Nusantara).

"Mereka diperiksa atas nama Agus SH (PNS), Ady Candra (PNS), Maliki Kasubag Keuangan dan Perlengkapan Dinas PU Kab Bengkalis. Dan satu orang lainnya pihak swasta atas nama Devi Afrrizal " terang Ali Fikri, Jumat 19 Februari 2021 melalui pesan singkat.

Total sejak dari Senin 15 Februari hingga 19 Februari 2021, KPK sudah memeriksa 25 orang saksi dalam kasus Tindak Pidana Korupsi proyek pembangunan Jalan lingkar Barat Duri tahun jamak (Multi Years) di Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau, Tahun Anggaran 2013 s/d TA 2015.

Dan dari total 25 orang saksi itu, 20 arang diantaranya adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Bengkalis dan 5 orang sisanya dari swasta serta 1 orang saksi ahli.

Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan 10 tersangka. Dimana, terdapat empat proyek peningkatan jalan yang diduga dikorupsi yaitu Jalan Lingkar Bukit Batu-Siak Kecil, Jalan Lingkar Pulau Bengkalis, Jalan Lingkar Barat Duri, dan Jalan Lingkar Timur.

Sebelumnya KPK pada 16 Mei 2019 telah menetapkan Bupati Bengkalis nonaktif Amril Mukminin (AM) bersama Direktur PT Mitra Bungo Abadi Makmur alias AAN (MK) sebagai tersangka dalam pengembangan perkara dugaan tindak pidana korupsi peningkatan Jalan Batu Panjang-Pangkalan Nyirih di Kabupaten Bengkalis.

KPK telah memproses dua orang sebagai tersangka dan mendakwa ke persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pekanbaru, yaitu M Nasir dan Direktur Utama PT Mawatindo Road Construction Hobby Siregar.

Pertama, dalam dugaan korupsi pada proyek Peningkatan Jalan Batu Panjang-Pangkalan Nyirih di Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau Tahun Anggaran 2013-2015 dan kedua dugaan suap terkait proyek "multiyears" pembangunan Jalan Duri-Sei Pakning di Kabupaten Bengkalis.

Dalam dua perkara tersebut, KPK menetapkan dua orang tersangka.

Pada perkara pertama, Makmur ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi proyek peningkatan Jalan Batu Panjang-Pangkalan Nyirih di Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau Tahun Anggaran 2013-2015.

Tersangka Makmur diduga bersama-sama dengan M Nasir dan Hobby Siregar dan kawan-kawan melakukan tindak pidana korupsi dalam proyek peningkatan Jalan Batu Panjang-Pangkalan Nyirih di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.

Diduga kerugian keuangan negara dalam proyek ini adalah Rp105,88 miliar di mana tersangka Makmur diduga diperkaya Rp60,5 miliar.

Sedangkan pada perkara kedua, KPK menetapkan Amril dalam kasus suap atau gratifikasi terkait proyek "multiyears" pembangunan Jalan Duri-Sei Pakning di Kabupaten Bengkalis.

Tersangka Amril sebagai Bupati Bengkalis diduga menerima suap atau gratifikasi yang berhubungan dengan jabatan terkait proyek tahun jamak Jalan Duri-Sei Pakning di Kabupaten Bengkalis.

KPK pun pada Jumat (17/1) kembali mengumumkan 10 tersangka baru dalam pengembangan kasus proyek jalan di Kabupaten Bengkalis tersebut.

Pertama, pada proyek peningkatan proyek peningkatan Jalan Lingkar Bukit Batu-Siak kecil (multi years) di Kabupaten Bengkalis Tahun Anggaran 2013-2015 dengan nilai kerugian sekitar Rp156 miliar, KPK menetapkan tiga tersangka, yakni pejabat pembuat komitmen (PPK) atau mantan Sekretaris Daerah Kota Dumai dan Kepala Dinas PU Kabupaten Bengkalis 2013-2015 M Nasir serta dua orang kontraktor Handoko Setiono (HS) dan Melia Boentaran (MB).

Kemudian kedua, terkait proyek peningkatan jalan lingkar Pulau Bengkalis (multi years) Tahun Anggaran 2013-2015 dengan nilai kerugian sekitar Rp126 miliar. Adapun yang menjadi tersangka M Nasir, Tirtha Adhi Kazmi (TAK) selaku PPTK serta empat kontraktor masing-masing I Ketut Surbawa (IKS) Petrus Edy Susanto (PES), Didiet Hadianto (DH), dan Firjan Taufa (FT).

Selanjutnya ketiga, proyek pembangunan Jalan Lingkar Barat Duri (multi years) Tahun Anggaran 2013-2015 dengan nilai kerugian sekitar Rp152 miliar. KPK menetapkan M Nasir dan Victor Sitorus (VS) selaku kontraktor.

Terakhir, proyek pembangunan Jalan Lingkar Timur Duri (multi years) Tahun Anggaran 2013-2015 dengan nilai kerugian sekitar Rp41 miliar. M. Nasir dan Suryadi Halim alias Tando (SH) selaku kontraktor ditetapkan sebagai tersangka dalam proyek tersebut.


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar