Lingkungan

Lahan Dikuasai Mafia Lahan, Repdem Riau dan Kubangga Advokasi Massa Tani di Desa Koto Garo Kampar

Massa Tani Repdem saat melakukan pendudukan kawasan yang dikuasai mafia lahan

GAGASANRIAU.COM, KAMPAR  - Organisasi sayap PDI Perjuangan, Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Provinsi Riau bersama Kumpulan Anak Bangsa Peduli Anak Bangsa (Kubangga) Riau melakukan aksi demontrasi di areal konsesi seluas 2500 Hektar di Desa Koto Garo Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar, tepatnya di barak milik Ateng dan Cahyono pada, Senin, 16, Januari, 2023, sekitar pukul 10.00 WIB.

"Penguasaan tanah dengan jumlah besar oleh pihak tertentu, seluas 2500 hektar milik kelompok tani di Desa Koto Garo, Kecamatan Tapung Hilir, jelas-jelas merupakan tindakan perampasan dan monopoli hak atas tanah anggota kelompok tani," ungkap Ketua Kubangga Riau Iksan Arif Suzaki dalam orasinya Senin (16/1/2023).

Oleh karena itu katanya lagi, hal itu sudah tidak sesuai dengan peruntukan awalnya berdasarkan keterangan sebagaimana surat Plt Bupati Kabupaten Kampar HM Azaly Djohan SH pada tahun 1996.

“Pesan ibu Megawati Soekarnoputri jelas agar Repdem fokus bersama basis-basis sektoral, kader pekerja, baik buruh, petani, nelayan, kaum miskin kota, mahasiswa, UMKM yang disebut Bung Karno sebagai kaum marhaen, dan dalam hal ini sudah menjadi kewajiban kami membela kaum tani yang haknya dirampas haknya dan melawan mafia lahan ” tegas M Riduan, Wakil Ketua Bidang Buruh dan Tani, Dewan Pimpinan Daerah Relawan Perjuangan Demokrasi (DPD-Repdem) Provinsi Riau dalam orasinya.

"Jadi jelas sikap kami Repdem turun ke jalan dan mengadvokasi ‘wong cilik, kalau dalam perkara ini di Riau salah satunya adalah persoalan Pak Ditan CS anggota kelompok tani yang tidak mendapatkan hak atas lahan sebesar 2 hektar per orang ini, apapun kejadiannya hari ini kami tetap bersama-sama dengan Kubangga dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat ini," kata Riduan.

Saat unjuk rasa berlangsung dengan aksi pendudukan lahan oleh Kubangga dan Repdem terlihat Camat Tapung Hilir beserta Kapolsek Tapung Hilir turun langsung ke lapangan lalu berinsiatif mencari jalan tengah agar persoalan ini ada penyelesaian dengan mendatangi pengunjuk rasa dan berdiskusi langsung dengan Kordinator Lapangan (Korlap) aksi, Hamdani  didampingi oleh Ketua Kubangga Iksan Arif Suzaki.

Melihat situasi sudah mulai sedikit memanas karena dari pihak yang menguasai lahan tidak ada yang datang menemui para pengunjuk rasa.

Akhirnya 
Camat Tapung Hilir, Hadinur Rahman, Kapolsek Tapung Hilir AKP M.Simanungkalit melakukan koordinasi dengan pihak keamanan kebun untuk menghadirkan pemilik atau managemen kebun dan lahan ini agar bertemu dengan para pengunjuk rasa.

Setelah sekian lama menunggu akhirnya dari pihak perwakilan perkebunan sawit bernama Said 

dikelilingi beberapa personil Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Brigadir Mobil (Brimob) menemui massa aksi.

Namun dalam mediasi tersebut pihak perusahaan tak memberikan jawaban berarti kepada massa pendemo.

"Kami memberikan waktu satu minggu lagi jika tidak kami akan bawa masalah ini ke Bupati Kabupaten Kampar, bahwa di wilayah tempat pak Bupati memimpin ada penguasaan kawasan milik kelompok dikuasai segilintir orang sementara kemiskinan ada disini lantaran peruntukan kawasan untuk menyejahterakan rakyat telah dikangkangi cukong " tegas Riduan. 


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar