Gagasanriau.com, Pekanbaru - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) membentuk tim sukarelawan di setiap desa yang diharapkan bisa secara swadaya membantu penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Untuk tahap pertama yang sudah siap adanya Tim Sukarelawan Penanggulangan Bencana Karhutla adalah di Kecamatan Gaung, ada sekitar 16 desa," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Inhil, Tantawi Jauhari, kepada Antara di Pekanbaru, Selasa (04/02/2014). Ia mengatakan pemerintah setempat menargetkan seluruh desa di 20 kecamatan di Inhil bisa memiliki tim sukarelawan penanggulangan karhutla. Pembentukan tim tersebut diharapkan bisa membantu menghindari dan menanggulangi apabila terjadi kebakaran lahan. "Pemerintah akan membantu pelatihan dan alat," katanya. Ia mengatakan, keberadaan tim sukarelawan di tiap desa sangat penting mengingat kondisi letak geografis Inhil yang terdiri dari banyak kanal dan pulau yang terpisah-pisah. Selain itu, tim sukarelawan diharapkan bisa membantu menyosialisasikan bahaya pembukaan lahan dengan cara membakar di tengah masyarakat. "Kesadaran masyarakat sendiri sangat penting agar kebakaran tidak terus terulang lagi setiap tahunnya," ujarnya. Selain itu, ia mengatakan pemerintah setempat juga mengharapkan kontribusi dari pihak swasta untuk mewujudkan terbentuknya tim sukarelawan. Sebab, ia mengakui pemerintah belum sepenuhnya bisa menanggung pembentukan tim sukarelawan melalui APBD. Dalam beberapa hari terakhir, pantauan satelit Tera dan Aqua memantau titik panas sebagai indikasi kebakaran lahan banyak ditemukan di Kabupaten Indragiri Hilir, sebagai daerah kedua terbanyak setelah Kabupaten Bengkalis. Tantawi mengatakan, kebakaran terjadi hampir merata di 20 kecamatan yang ada. "Cuaca Inhil memang terus kering dalam dua minggu terakhir, hampir tidak ada angin sehingga kabut asap bertahan di udara," katanya.(Ant)