Gagasanriau.com, Tembilahan-Banyak pihak yang menyatakan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) tidak bekerja maksimal, karena terlihat lamban dalam melakukan pemadaman api yang menghanguskan perkantoran bupati 'lama' Jalan Akasia No 1 Tembilahan tersebut.
Karena rumor yang mengatakan bahwa mobil pemadam kebakaran (Damkar) sempat kehabisan bahan bakar dan juga tidak adanya air persediaan air di mobil damkar itu sendiri. Dan hal ini dianggap aneh.
Bupati Inhil M Wardan membantah pernyataan tersebut, menurutnya. BPBD Inhil sudah bekerja secara maksimal untuk memadamkan api. "Saya melihat langsung saat mereka (Damkar, red) bekerja, menurut saya mereka sudah bekerja secara maksimal dan melakukan tugas-tugasnya," terang Wardan kepada awak media. Sabtu (12/4/14).
Mantan Kadisdik Provinsi Riau ini membantah jika mobil damkar sempat kehabisan bahan bakar saat ingin memadamkan api. "Itu tidak benar," tegasnya.
"Kita mempunyai mobil Damkar 3 unit, akan tetapi hanya 2 unit yang berfungsi secara maksimal"lanjut Wardan.
Dijelaskan Wardan kembali, keterlambatan tersebut bukan karena mobil damkar kehabisan bahan bakar dan juga tidak adanya kesediaan air dimobil tersebut. Akan tetapi, keterlambatan pemadaman tersebut akibat kesulitannya damkar untuk mencari air.
"Ada kolam, akan tetapi sekali sedot langsung habis dan sehingga damkar mengambil air ke sungai. Sehingga api yang kecil menjadi besar,"jelasnya
Namun dari kejadian ini Ia mengatakan akan melakukan evaluasi terhadap kinerja SKPD (BPBD, red) secara marathon. "Yang jelas, BPBD Inhil sudah bekerja dengan baik," tandasnya.
Ragil Hadiwibowo