Kata Viator Butar-Butar, Tudingan Dinasti Politik Gubernur Riau Berlebihan

Kamis, 15 Mei 2014 - 06:51:28 wib | Dibaca: 2617 kali 

Gagasanriau.com, Pekanbaru-Viator Butar-Butar mengatakan bahwa masyarakat batak yang ada di Provinsi Riau mendukung penuh kepemimpinan Gubernur Annas Maamun dan terkait tudingan dinasti politik yang ditujukan kepada orang nomor satu di Bumi Lancang Kuning itu sangat berlebihan dan tidak beralasan hanya karena mengangkat anak, keponakan dan menantunya menjadi pejabat.

Viator Butar Butar yang juga Wakil Ketua Umum Kadin Riau ini menilai tudingan kepada Annas Maamun karena ada kelompok yang merasa terganggu kepentingannya oleh kebijakan sang gubernur.

"Setahu saya menantu Gubernur Riau Annas Maamun yakni Dwi yang kini menjabat Kepala Dinas Pendidikan sudah pernah menjadi pejabat di Kota Dumai yakni sebagai Kadis PU, lalu dipercaya oleh Kemendagri menjadi Direktur IPDN di Rohil, apakah salah? "kata Viator di Pekanbaru, Rabu.

Pendapat demikian disampaikan Viator terkait Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) siap untuk menelusuri dugaan nepotisme Gubernur Riau Annas Maamun yang mendirikan dinasti politik dengan menempatkan anak, keponakan dan menantu di sejumlah jabatan strategis.

Menurut Viator, kalau sekarang Dwi diangkat menjadi Kadis Pendidikan Provinsi Riau apakah salah. Padahal kapasitas dan kapabilitas Dwi layak diberi kepercayaan membenahi Dinas Pendidikan yang selama ini sangat amburadul, khususnya dalam pengelolaan anggaran.

Selanjutnya putri Annas Maamun, yakni Nana menjadi Kepala Seksi (eselon 4) di BKD dan seorang putranya menjadi Kepala Seksi (eselon 4 di Dinas PU), serta keponakannya yang juga jadi eselon empat apakah itu layak disebut dinasti?.

"Ada 50-an pejabat eselon 2, ratusan eselon 3 dan apalagi eselon empat. Jujur saja gubernur sebelumnya dan para bupati dan wali kota lain nya di Riau jauh lebih nepotis dari Annas Maamun," kata Viator yang juga tokoh masyarakat Batak Riau itu.

Ia meyakini bahwa tudingan miring yang dialamatkan ke Annas adalah satu bentuk reaksi orang atau sekelompok orang yang merasa tergoyang atau dirugikan dengan gebrakan Gubernur Riau yaitu merasionalisasi dan mengefisiensikan anggaran.(Ant)


Loading...
BERITA LAINNYA