Pekanbaru Kota Bersih, Indah, Nyaman dan Asri

Senin, 09 Juni 2014 - 03:10:29 wib | Dibaca: 1970 kali 

Gagasanriau.com,Pekanbaru- Permasalahan sampah sudah menjadi masalah klasik bagi masyarakat, terutama masyarakat perkotaan. Selain terlihat semrawut, sampah juga menimbulkan bau tak sedap, dan tak jarang pula menyebabkan banjir ketika datangnya musim penghujan, karena saluran air atau drainase dipenuhi tumpukan sampah tersebut.

Hampir di setiap daerah kabupaten/kota, sampah ditangani oleh Pasukan Kuning, begitu julukan dari petugas kebersihan. Tak terkecuali di Kota Pekanbaru yang kini sudah menjadi kota besar yang berkembang. Ujung tombak penanganan sampah juga masih dipikulkan di pundak Pasukan Kuning.

Setiap hari tanpa mengenal lelah dan letih, meski panas menyengat dan hujan membasahi tubuhnya, mereka selalu berupaya menjaga kebersihan untuk membuat suasana kota menjadi nyaman untuk ditinggali (liveable) dan terus berkembang (sustainable) tentunya kedua hal ini adalah pekerjaan yang amat sulit.

Sampah yang menumpuk setiap hari tersebut tidak datang dengan sendirinya. Jika kita amati, sampah-sampah itu tak hanya berasal dari rumah tangga saja, akan tetapi juga dari aktivitas pedagang yang berjualan pada siang dan malam hari. Maklum, hampir di setiap sudut kota dan pinggiran jalan utama setiap malamnya selalu disesaki para pedagang yang menjual berbagai jenis makanan dan jajanan.

Meski berjibaku dengan kotoran dan sampah, Pasukan Kuning tetap semangat menunaikan tugasnya. Tak ada rasa jijik. Jangankan sampah yang beraroma tak sedap, sampah sebesar puntung rokok yang berserakan di pinggir dan badan jalan juga dipungutnya.

Melakoni profesi sebagai petugas atau Pasukan Kuning itu bukanlah pekerjaan yang mudah. Karena setiap hari, mereka harus berkutat dengan sampah-sampah dari berbagai sudut kota. Bagi sebagian orang, pekerjaan itu adalah pekerjaan rendahan. Namun, jika tidak ada mereka, kota dan lingkungan tempat tinggal sekalipun tidak akan bersih dan indah.

Ternyata, kebersihan memang tidak mudah dituntaskan, kalau hanya mengandalkan Pasukan Kuning, kapan kota ini akan terhindar dari sampah. Dari beberapa pernyataan di atas, peran masyarakat juga sangat dibutuhkan. Karena menjaga kebersihan bukan hanya tugas Pasukan Kuning dan pemerintah, tapi juga tanggung jawab kita secara bersama-sama.

adipura 1

Raih Adipura Sembilan Kali Kerja keras Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dan Pasukan Kuning pun membuahkan hasil yang membanggakan, sekaligus mengharumkan nama Kota Pekanbaru di tingkat nasional. Yakni dengan berhasil meraih Piala Adipura kategori Kota Besar Terbersih di-Indonesia sebanyak sembilan kali. Kesembilan piala tersebut mulai diterima sejak 2005 hingga tahun ini.

Adipura ini diberikan sebagai sebuah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. Piala Adipura ini diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).

Program Adipura telah dilaksanakan setiap tahun sejak 1986, kemudian terhenti pada 1998. Dalam lima tahun pertama, program Adipura difokuskan untuk mendorong kota-kota di Indonesia menjadi "Kota Bersih dan Teduh" atau Clean and Green City, dengan prinsip Good Governance. Program Adipura kembali dicanangkan di Denpasar, Bali, pada 5 Juni 2002, dan berlanjut hingga sekarang.

Sedangkan tujuan pemberian Adipura tersebut di antaranya untuk menciptakan pelaksanaan pengelolaan kebersihan yang berhasil guna dan berdaya guna, yang merupakan hasil proses pengelolaan, pelaksanaan hukum dan pemanfaatan biaya yang tersedia secara optimal, serta meningkatnya peran serta masyarakat dalam kebersihan kota.

Terciptanya lingkungan perkotaan yang bersih, hijau, teduh, indah dan nyaman. Terciptanya pengembangan sistem dalam menentukan alternatif penerapan teknologi tepat guna. Terwujudnya peningkatan pengawasan dan pengendalian pencemaran di perkotaan, dan terciptanya koordinasi dan kerjasama antar instansi terkait.

Sasaran dari pemberian penghargaan Adipura sendiri untuk meningkat kemampuan pemerintah daerah di dalam mengelola kebersihan kota. Terciptanya lingkungan pemukiman yang bersih dan sehat, dan meningkatnya peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaan dampak serta terwujudnya pola hidup bersih, aman dan sehat.

adipura 2

Tingkatkan Kepedulian Masyarakat Walikota Pekanbaru H Firdaus MT, mengaku bangga dan bersyukur karena penghargaan yang sangat mengharumkan nama Kota Pekanbaru di tingkat nasional tersebut telah berhasil diraih secara berturut-turut sejak kepemimpinannya di awal 2012 lalu.

"Alhamdulillah, untuk tahun 2014 ini Kota Pekanbaru tetap bisa mempertahankan prestasi, meskipun kriteria penilaian jauh lebih sulit dari tahun-tahun sebelumnya. Pekanbaru merupakan satu-satunya kota besar yang mendapatkan Adipura ini. Kota-kota besar lainnya banyak yang gagal karena kriteria penilaian yang bertambah sulit tersebut," ungkapnya.

Namun demikian, bagi mantan Kadis PU Riau ini, penghargaan Adipura yang didapat dari upaya pemko dan kinerja pasukan kuning itu bukanlah tujuan akhir yang ingin dicapai. Tapi, bagaimana dengan penghargaan yang diraih itu bisa memotivasi masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam menjaga kebersihan kota.

"Adipura bukanlah tujuan utama dan yang ingin kita gapai. Yang lebih utama, bisa memotivasi masyarakat untuk sama-sama menjaga kebersihan kota, sehingga kota kita ini menjadi kota yang bersih, sehat, hijau dan asri," tegasnya.

Untuk itu, melalui penghargaan yang telah diraih, ia berharap agar seluruh masyarakat mau menjaga prestasi yang sudah diraih dengan ikut menjaga kebersihan dan kenyamanan kota.

"Mempertahankan penghargaan dan kebersihan kota ini sangatlah sulit. Namun, semua itu akan menjadi mudah apabilah semua pihak mau ikut saling memiliki dan bertanggung jawab terhadap kebersihan, paling tidak dalam menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing," pintanya.

Dibekali Asuransi Kesehatan Sebagai bentuk kepedulian, perhatian dan rasa ucapan terima kasih kepada pasukan kuning yang tak kenal lelah dalam menjaga kebersihan kota hingga meraih piala Adipura tersebut, pemko sejak 2013 lalu sudah membekali mereka dengan asuransi kesehatan berupa Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).

Jamkesda bagi Pahlawan Adipura itu dinilai sangat penting untuk diberikan, mengingat pekerjaan yang mereka geluti setiap harinya, membuat mereka sangat rentang terserang berbagai penyakit. Dengan adanya Jamkesda itu, pasukan kuning bisa mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis, sehingga kesehatan mereka lebih terjamin lagi ke depannya.

"Pada 2013 lalu, mereka hanya mempunyai asuransi kecelakaan dari Jasa Raharja, padahal pekerjaan sebagai tenaga kebersihan sangat rentan diserang penyakit. Jadi, sudah sewajarnya diberikan asuransi kesehatan berupa Jaminan Kesehatan Daerah," ujar walikota.

Pada 2013, melalui APBD Perubahan, pemko sudah mulai mengalokasikan anggaran untuk menanggung biaya asuransi pasukan kuning di lingkungan Pemko Pekanbaru, yang jumlah mencapai 1.600 orang. Jika pasukan kuning sakit, maka seluruh biaya pengobatan sudah ditanggung.

"Petugas kebersihan ini bekerja setiap hari di jalan raya dan penuh dengan resiko. Setiap hari, mereka harus bergelut dengan pekerjaan yang mengancam keselamatan. Pemerintah tidak boleh lepas tangan meski mereka hanya berstatus buruh lepas," ucap walikota.

Selain asuransi kesehatan, gaji atau kesejahteraan pasukan kuning ini setiap tahunnya juga selalu diprioritaskan. Sebagai tenaga harian lepas, gaji mereka selalu disesuaikan dengan besaran Upah Minimum Kota (UMK). Tahun ini, gaji mereka sudah naik menjadi Rp1,75 juta dari Rp1,5 juta pada 2013 lalu.

Pasukan Kuning Diumrahkan Atas prestasi dari kerja keras mereka dalam menjaga kebersihan di Pekanbaru, Pemko Pekanbaru pun memberikan reward berupa perjalanan umrah gratis ke Tanah Suci. Pada 2013 lalu, satu pasukan kuning sudah diberangkatkan untuk melaksanakan ibadah umrah.

"Dengan reward ini, semoga ke depan mereka tambah termotivasi untuk lebih semangat dan meningkatkan kinerjanya dalam menjaga kebersihan di Kota Pekanbaru," harap Walikota.

Di samping umrah, pemko sejak 2013 juga sudah memberikan perhatian khusus kepada anak-anak pasukan kuning. Yang mana, anak pasukan kuning diberikan bantuan berupa peralatan sekolah. Hal itu juga untuk menjamin tidak adanya anak-anak di Pekanbaru yang putus sekolah hanya karena keterbatasan ekonomi.

"Karena itulah, kita juga memberikan perhatian kepada anak-anak mereka. Mulai tahun ini (2013), anak-anak petugas kebersihan akan kita beri bantuan beruapa peralatan sekolah, seperti tas, buku dan sepatu. Sekain itu, tunjangan kesehatan yang pada 2013 sebesar Rp 75 ribu per bulan. Mulai 2014, tunjangan ini akan naik tiga kali lipat," tutupnya.

adipura2

Loading...
BERITA LAINNYA