Gagasanriau.com Tembilahan-Tim Penggerak PKK Kabupaten Indragiri Hilir Inhil berkerjasama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP), Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) dan Gabungan Organisasi Perempuan (GOW) setempat melaksanakan kegiatan Pesantren Kilat yang dilaksanakan di Masjid Agung Al-Huda Tembilahan.
Kegiatan yang dilaksanakan setiap hari Minggu dibulan Ramadhan ini bersempena mengisi aktifitas bulan suci dengan tema melalui kegiatan pesantren kilat di Bulan suci Ramdahan 1435 H kita tingkatkan ukhuwah Islamiyah serta amal ibadah untuk mendapatkan ridho Allah SWT pada hari Minggu (6/7/14).
Dalam sambutannya Ketua TP PKK Kabupaten Inhil, Zulaikhah Wardan mengatakan dengan hadirnya bulan suci Ramadhan ini, dirinya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus meningkatkan ibadah dan mengejar nilai-nilai kebaikan dengan selalu berbagi dan menjalin keharmonisan sesama umat Allah Swt.
“Berkenaan dengan ibadah puasa yang sedang kita laksanakan,hendaknya kita dapat menjalankannya dengan penuh rasa keikhlasan, sungguh-sungguh dan niat yang tulus karna Allah SWT,”papar Zulaikhah.
Hal ini menurtnya lagi disamping mendapat pahala, juga dapat meraih berbagai hikmah puasa dan dapat langsung tertanam di bathiniah semua dalam menjalani kehidupan sehari-hari, terutama dalam pengendalian diri yang dewasa ini sering terlupakan dan harus menjadi perhatikan.
Selain itu ia juga mengajak peserta pesantren kilat agar selalu menanamkan kebersamaan karena rasa solidaritas yang semakin berkurang untuk dapat dibangkitkan kembali melalui silaturahmi di masjid dan surau-surau pada saat melaksanakan shalat tarawih dan kegiatan lainnya.
“Disamping itu hikmah puasa juga dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial sesama umat Islam, khususnya di Kabupaten Inhil yang kita cintai,”ungkapnya.
Sementara itu Al-ustadz H Rusli Kurnain dalam tausiyahnya bahwa ada emapat mutiara dalam kehiudpan kita, empat mutiara itu adalah, Akal, agama,sifat malu dan amal shaleh.Dan keempat mutiara ini akan hilang apabila seseorang melakukan perbuatan amarah, dengki, tamak dan suka menggunjing (Ghibah).
Advertorial/Ragil Hadiwibowo