Gagasanriau.com Pekanbaru-Lebaran Idul Fitri 1435 H tahun 2014 Kepolisian Daerah Riau (Polda Riau) mencatat sebanyak 23 orang pemudik dilaporkan tewas dalam sejumlah kasus kecelakaan lalu lintas di jalan-jalan pelintasan dalam Provinsi Riau sepanjang sepuluh hari.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Riau AKBP Guntur Aryo Tejo Minggu (3/8/2014) dikutip dari antarariau "Itu merupakan data laka lantas hasil laporan "Operasi Ketupat" sejak 22 Juli hingga 1 Agustus 2014," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo kepada pers lewat pesan elektronik yang diterima, Minggu (3/8/2014).
AKBP Guntur mengatakan, selama dilaksanakan "Operasi Ketupat", terjadi 55 kasus laka lantas di berbagai wilayah kabupaten/kota di Riau. Peristiwa itu menyebabkan 23 orang meninggal dunia dan 45 korban lainnya mengalami luka berat serta 57 menderita luka ringan.
Ia menjelaskan, untuk kejadian laka lantas terbanyak berlangsung di kawasan jalur utama yang menghubungkan Provinsi Riau dengan provinsi tetangga seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Jambi.
"Untuk laka lantas di jalur utama ini terjadi 29 kali dan didominasi oleh pengguna sepeda motor," katanya. Sementara laka lantas di jalur alternatif, lanjut Guntur, terjadi sebanyak 17 kali dan di sejumlah jalur lainnya ada sembilan laka lantas.
Selama sepuluh hari dilaksanakan "Operasi Ketupat", demikian Guntur, anggota juga telah melakukan 643 kali tindakan langsung (tilang) terhadap para pengendara yang terbukti melakukan pelanggaran rambu-rambu lalu lintas dan aturan keselamatan. "Untuk pengendara yang hanya ditegur karena kesalahan ringan ada sebanyak 628 orang," katanya.
Guntur mengatakan, sepanjang digelar "Operasi Ketupat" juga terjadi kemacetan di sejumlah jalur utama, namun tidak begitu parah dan dengan mudah diurai oleh petugas yang ditempatkan di masing-masing wilayah rawan. Selama libur Idul Fitri, menurut dia, tindak kriminal juga cenderung menurun dibandingkan tahun sebelumnya. "Memang ada beberapa kasus cukup menonjol, namun tidak begitu banyak," katanya (Ant).
Diaz Bagus Amandha