Parah! Selain Lakukan Pemadaman PLN Riau Juga Rampok Pelanggan Tagihan Sampai Rp6 Juta

Kamis, 21 Agustus 2014 - 04:02:10 wib | Dibaca: 1829 kali 

Gagasanriau.com Pekanbaru-Carut marut PT Perusahaan Listrik Negara (PT. PLN) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) selain tidak pernah tuntas menyelesaikan krisis energi dengan melakukan pemadaman sejak 2 tahun belakangan, selain itu juga biaya penagihan yang tidak transparan dan terkesan “merampok” dengan nilai dibatas kewajaran.

Hal ini terungkap dari pengakuan warga, sejumlah pelanggan PLN Rayon Panam mengeluh karena tagihan listriknya tiba-tiba memmbengkak dan tidak sesuai dengan pemakaian. Bahkan, ada pelanggan yang harus membayar sampai Rp6 juta lebih perbulan. Kondisi ini, sudah dikeluhkan pelanggan sejak enam bulan terakhir ini sebagaimana dilansir dari tribun.

Pelanggan, juga meminta agar pimpinan perusahaan plat merah itu untuk mencopot Joy, Manajer PLN Rayon Panam dari jabatannya. "Sebaiknya Pak Joy itu dipecat saja. Karena dia pimpinan PLN di Panam," kata Abdul Hadi, pelanggan PLN Rayon Panam yang mengaku dirugikan oleh PLN, Rabu (20/8).

Pria berusia 30 tahun ini mengatakan bahwa tagihan listriknya sejak Januari lalu hingga Agustus ini, ada yang sampai Rp500 ribu perebulan. Padahal, rumahnya di Perumahan Mangga Dua, Jalan Melur Ujung itu kosong sejak Januari lalu. Bahkan, listriknya gak pernah digunakan.

"Rumah itu rencananya akan saya kontrakan. Rumah itu kosong sejak awal tahun dan listriknya gak pernah saya pakai. Saya tinggal di Rumbai. Harusnya kan saya hanya bayar bebannya saja sekitar Rp60 ribu, karena listriknya 1.300 KwH. Tapi ini gak," kata Abdul Hadi.

Keluhan ini, lanjutnya, sudah berulang kali disampaikan ke PLN Rayon Panam. Tapi sampai saat ini pihak PLN gak meresponnya. Bahkan, manajemen PLN sudah berjanji untuk tidak meminta tagihan rekening bulan ini. Tapi sayangnya, mereka tetap juga menagihnya.

"Untuk bulan ini saja saya harus bayar Rp300 ribu. Awalnya tagihanbitu saya bayar. Kemudian begitu saya minta kembali, mereka gak mau ngasih. Bahkan, mereka bilang agar saya mengikhlaskannya," ujar Hadi.

Selain dirinya, lanjut Hadi, juga ada pelanggan PLN Rayon Panam lainnya yang mengaku diwajibkan membayar tagihan listriknya mencapai Rp6 juta. Pelanggan itu, bernama Elinar. Dia tinggal di Jalan Suka Karya, Tampan.

"Kata Buk Elinar kepada saya waktu itu, tagihan listriknya mencapai Rp6 juta. Menurut saya angka itu cukup bombastis, karena diluar batas kewajaran. Saya berharap agar Manajer PLN Rayon Panam itu dicopot dari jabatannya," tutur Hadi.

Hal senada juga disampaikan oleh Irwan. Menurutnya, rumah miliknya Tipe 36 yang berada di batas kota antara Pekanbaru dan Kampar, tepatnya di Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang, tagihan listriknya juga membengkak.

Namun, Ia enggan menyebutkan berapa total tagihan listriknya. Tapi yang jelas, Irwan mengaku bahwa rumahnya itu sudah lama kosong. Sebab, saat ini Ia menetap di Dumai.

"Rencananya rumah itu akan saya kontrakan. Tapi belum laku-laku. Anehnya, kenapa rumah yang listriknya gak pernah saya gunakan kok bisa tagihan listriknya membengkak," tanya Irwan.

Terkait keluhan pelanggan, Manajer PLN Rayon Panam, Joy saat dihubungi melalui handphone mengaku bahwa tagihan listrik membengkak sampai Rp6 juta, itu disebabkan karena KwH nya sudah menumpuk, sehingga tagihannya jadi membengkak.

"Ini estimasi pemakaian namanya. Kondisi seperti ini memang tidak mengambarkan pemakaian sebenarnya seperti yang tertulis di KwH. Tapi setelah diakumalasikan jumlah pemakaiannya, maka membengkaklah tagihan listriknya," kata Joy.

Untuk pelanggan yang rumahnya kosong tapi tagihannya dari bulan ke bulan terus mengalami pembekakan hingga Rp500 ribu lebih, Joy meminta agar pelanggan yang bersangkutan untuk segera datang ke PLN Rayon Panam.

"Saya minta pelanggan yang bersangkutan datang saja ke kantor PLN Rayon Panam. Biar saya jelaskan nantinya. Kalau memang kondisinya sudah berbulan-bulan, ini sangat menarik bagi saya. Karena selama ini gak ada kejadian seperti ini," pungkas Joy.

Sementara itu Manager PT PLN WRKR Dodi Benjamin Pangaribuan ketika dihubungi Gagasanriau.com Kamis siang (21/8/2014) sekira pukul 10.34 Wib enggan mengangkat telepon genggamnya dan hanya membalas melalui pesan pendek “Maaf, saat ini saya tidak dapat membalas panggilan Ibu/Bapak silahkan tinggal pesan.Tks”tulisnya.

Ady Kuswanto


Loading...
BERITA LAINNYA