Peduli ASIT Foser Buat Kampong Seni

Rabu, 24 September 2014 - 08:47:45 wib | Dibaca: 1921 kali 

Gagasanriau.com Pekanbaru-Sebanyak 25 perwakilan komunitas dari berbagai percabangan seni, berkumpul di Sekretariat Dewan Kesenian Riau (DKR), yang terletak di Komplek Bandar Serai, Selasa (23/9/2014). Pertemuan yang digagas Forum Seniman Riau (Foser) ini merupakan tindakan melanjutkan perjuangan Peduli Anjung Seni Idrus Tintin (ASIT). Sebagaimana diketahui bersama, beberapa waktu lalu, seniman Riau melakukan unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Riau menuntut perhatian Pemerintah Riau peduli pada gedung seni yang telah menelan milyaran duit rakyat. Pada hari ini kondisi ASIT dalam rusak parah. Untuk menindaklanjuti perjuangan Peduli ASIT ini, beberapa komunitas seni Riau, bersepakat mengadakan ‘Kampong Seni’. Menurut penggagas ‘Kampong Seni’, Willy Fwy, perhelatan ini akan menggelar karya seni selama tiga hari tiga malam. Selain menggelarkan karya, ‘Kampong Seni’ juga akan diisi bincang seputar dunia kesenian. “Kampong Seni merupakan upaya kita tetap memperjuangkan ASIT sebgai aset yang harus diperhatikan. Dalam Kampong Seni ini juga, kita akan menggelar dialog seputar seni di Riau, baik itu hubungannya dengan media masa,  perushaan-perusahaan swasta dan tanggung jawab pemerintah, sekaligus ‘suara’ para anggota DPRD Riau,” ujar Willy. Willy menambahkan, bahwa Kampong Seni ini juga mengundang komunitas-komunitas seni yang ada di kabupaten/kota di Riau. Sebeb menurut Willy, ASIT bukanlah ‘milik’ seniman yang ada di Pekanbaru saja, seniman seluruh Riau berhak menggunakan ASIT tersebut.  “Kita mengajak kawan-kawan dari daerah untuk bergabung,” ucap Willy. Sementara itu, Muslim, S.Kar, M.Sn, salah seorang dosen dan juga penggerak seni, menyambut baik Kampong Seni ini. Bagi Muslim, Kampong Seni dapat menyatukan seniman di Riau dan akan memunculkan kekuatan baru untuk kesenian di Riau ini. “Seniman Riau harus bersatu untuk kesenian Riau ke depan, dan ASIT ini merupakan salah satu laman berkreativitas seniman yang harus tetap diperjuangkan,” ucap Muslim dalam pertemuan itu. Pada Kampong Seni tersebut, setiap komunitas seni akan disediakan ‘kawasan’ untuk mendirikan tenda. Penyelenggara cuma menyediakan panggung dan tenda utama.  Makan, minum dan kebutuhan anggota sanggar diserhkan kepada sanggar masing-masing. Rilis

Loading...
BERITA LAINNYA