Gagasanriau.com Selat Panjang-Warga Kota Selatpanjang dihebohkan dengan informasi penemuan mayat di tower telekomunikasi milik PT Indosat, jalan Yos Sudarso, Selat panjang, sekitar pukul 09.30 Wib, Selasa (7/10/2014).
Dugaan sementara, korban meregang nyawa dibawah tower itu akibat tersengat listrik berkekuatan 10.000 Volt. Pantauan wartawan di lapangan, ratusan warga memadati jalan Yos Sudarso depan instalasi tower tersebut.
Tampak sejumlah pejabat Kepolisian, antara lain, Kasat Reskrim Polres Kepulauan Meranti, AKP Antoni Lumban Gaol SH MH dan Kapolsek Tebingtinggi, AKP Ade Rukmayadi SH, turun langsung mengamankan TKP.
Budi Santoso (26), salah seorang operator PT Indosat, warga jalan Perumbi Selatpanjang, yang pertama kali menemukan mayat itu mengungkapkan, ia mendatangi instalasi tower telekomunikasi itu, setelah mendapat informasi gangguan jaringan telepon seluler.
“Ada informasi trouble jaringan dan pagi tadi saya mendatangi tower ini, ternyata ada mayat disini, maka langsung saya laporkan ke polisi,” kata Budi.
Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan aparat Kepolisian, diduga korban tersengat listrik akibat berusaha memutus sebuah kabel bertegangan tinggi yang ditanamkan di tanah. Tegangan listrik itu menyebar karena kondisi tanah di TKP yang berlumpur dan terendam air.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Kepulauan Meranti, AKP Antoni Lumban Gaol SH MH, di TKP mengatakan, pihaknya menduga korban yang diketahui bernama Sawal (25), tewas saat hendak melakukan pencurian dengan terlebih dahulu mencoba memutus instalasi listrik pada tower milik PT Indosat itu.
“Ada sebuah kabel listrik bertegangan tinggi yang diduga berusaha diputus oleh pelaku. Dari kabel itu menyebabkan pelaku tersengat listrik dan meninggal dunia ditempat,” kata Kasat, didampingi Camat Tebingtinggi, Asroruddin dan Sekcam Edi M Noor, yang turut hadir bersama sejumlah tim medis RSUD Selatpanjang, saat di TKP.
Sejumlah barang bukti (BB) yang berhasil diamankan petugas Kepolisian, lanjut Kasat, antara lain, sebuah handphone merek nokia, kunci sepeda motor merek suzuki, sebungkus rokok lucky strike yang telah dibuka, mancis kriket warna merah, gelang tangan dan sendal jepit warna hitam. “Kami menduga pelaku lebih dari satu orang,” kata Kasat.
Hasan, warga jalan Handayani Selatpanjang, yang pernah mengerjakan pembangunan instalasi tower telekomunikasi itu, kepada wartawan mengatakan, posisi meninggalnya korban berdekatan dengan kabel listrik bertegangan 10.000 Volt yang dihubungkan ke instalasi pemancar provider IM3. “Tower ini dibangun sejak tahun 2003 lalu.
Kalau dilihat dari posisi meninggalnya korban, tepat dekat kabel travo listrik berkekuatan 10.000 Volt yang saya kerjakan tahun 2013 lalu. Disitu juga ada kabel listrik untuk AC dan kabel yang disambungkan ke rumah penjaga tower,” ungkapnya.
Tommy