Hadapi Pasar Bebas Asean, Plt Gubernur Ajak Pemuda Kreatif

Selasa, 28 Oktober 2014 - 13:48:10 wib | Dibaca: 1815 kali 

Gagasanriau.com Pekanbaru-Menghadapi pasar bebas negara-negara di Asia Tenggara, yakni Masyarakat Ekonomi Asean, Arsyadjuliandi Rachman Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau menghimbau agar pemuda ikut serta mengisi pembangunan serta kreatif dalam menyikapi persaingan di Tahun 2015 nanti. Hal ini disampaikannya sehubungan dengan Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober ke-86.

"Kita harus lebih kreatif serta mempersiapkan diri dalam menghadapi setiap tantangan ke depan," katanya saat memimpin upacara peringatan sumpah pemuda di Halaman Kantor Gubernur Riau, Selasa (28/10/2014) dikutip dari antara.

Menurut dia, para pemuda sebagai salah satu bagian dalam pembangunan sehingga tertopang harapan yang besar untuk menentukan nasib bangsa masa yang akan datang.

Plt Gubernur juga sempat menyinggung terkait persiapan menyambut Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan berlaku pada 2015. Dimana dalam hal tersebut tidak akan terlepas dari peran para pemuda dan masyarakat secara luas.

Seluruh sektor akan bebas keluar dan masuk yang membutuhkan persiapan dalam menghadapinya.

"Jangan hanya bisa menjadi penonton saja di negeri sendiri," tegasnya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau juga akan terus berupaya melakukan penguatan akan ketersediaan pemuda.

Sebab, kata dia, mereka juga perlu pembinaan serta dibekali agar mampu menjadi sesuatu yang bisa diandalkan dalam memperkuat Indonesia di mata dunia.

"Pemuda yang berkarakter, tangguh dan memiliki daya saing adalah mereka yang lebih siap menghadapi tantangan," katanya.

Di sisi lain, pemberdayaan serta penanaman kreativitas terhadap generasi muda juga merupakan suatu dasar untuk membentuk mereka mampu menjadi bagian yang bisa diandalkan kedepan.

"Mereka yang maju adalah yang mampu berinovasi dan siap berkompetisi di dunia internasional," ujarnya.

Untuk itu, Plt Gubri juga mendorong masyarakat secara umum untuk memulainya dari berfikir positif dan lebih optimis sehingga akan menjadi kuat saat "pertarungan" itu dimulai nanti.

Lebih jauh dikatakan, berangkat dari patriotisme yang telah dijalankan pemuda di masa lalu bisa dijadikan contoh bagi generasi saat ini.

Pemuda sekarang dapat menjadi corong akan apa yang telah digagas sejak dahulu dan diharapkan mampu untuk membuatnya menjadi lebih bagus dan selalu berkembang.

Untuk itu, perlu hubungan sistematis dalam menyingkronkannya melalui pendidikan formal dan informal yang akan menjadi modal bagi mereka yang seharusnya bisa melangkah dari awal dengan harapan perubahan.

Meski pun hal tersebut menurut dia membutuhkan perjuangan cukup besar, namun bukanlah sesuatu yang tidak bisa dilaksanakan dengan niat yang tulus.

"Semua harus dimulai dari diri sendiri dan butuh perjuangan dalam perubahan secara besar," katanya.

Editor Siti Azura


Loading...
BERITA LAINNYA