Alamak! BUMD PT. SPR Cuma Jadi Makelar Migas Di Riau

Jumat, 07 November 2014 - 03:11:15 wib | Dibaca: 1791 kali 

Gagasanriau.com Pekanbaru-Perseroan Terbatas Sarana Pembangunan Riau (PT.SPR) Badan Usaha Milik Daerah Pemerintah Provinsi diduga cuma menjadi makelar dengan menjual kontrak kepada perusahaan asing untuk mengeruk sumber daya alam salah satunya pengelolaan minyak bumi seperti di Blok Minyak Langgak.

Dan seperti dikutip dari antara, hal ini menurut Komisi C DPRD Riau akan mempelajari dugaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yakni PT Sarana Pembangunan Riau (SPR).

"Saya dapat informasi seperti itu, tapi data soal itu belum diterima. Nanti kita pelajari dulu karena kalau menggandeng pihak lain itu akan berpengaruh pada masalah deviden," kata Ketua Komisi C DPRD Riau yang membidangi keuangan, Aherson di Pekanbaru, Jumat (7/11/2014).

Terlebih lagi, lanjutnya, sampai sekarang ini jumlah modal dibandingkan dengan deviden yang diberikan secara kasat mata tidak imbang. Oleh karena itu, hal tersebut juga menjadi perhatian dalam usulan pemberian modal kepada BUMD.

Menurutnya, pada Rabu (5/11) rapat dengar pendapat dengan PT SPR telah dilakukan, tapi direktur utamanya tidak datang. Perwakilan yang datang hanya direktur operasional sehingga tidak bisa memutuskan jawaban.

Terkait akan dilakukannya rapat dengar pendapat selanjutnya bersama PT SPR dan juga Komisi D yang juga memberikan perhatian terhadap Sumber Daya Alam (SDA) dalam hal ini minyak bumi, Aherson menyatakan belum ada komunikasi soal itu.

Sebelumnya, anggota Komisi D DPRD Riau, Noviwaldy Jusman menyatakan PT SPR diduga menjadi makelar atau "broker" ladang minyak Blok Langgak setelah kontraknya habis oleh perusahaan asing dan diberikan kepada perusahaan daerah.

"Jangan seperti PT SPR yang menjadi makelar di daerah, kita yang punya tapi yang kerja orang Singapura dengan menjadi subkontraktor. Blok diberi tapi orang luar yang bekerja. Untuk Blok Siak nanti kabarnya juga sudah ada juga mitranya," kata.

Menurutnya, hal itu terjadi karena tidak ada alih teknologi kepada Riau sehingga tidak bisa mengelola sendiri. Ke depan dia mengharapkan Blok Siak yang akan segera dikelola BUMD Riau Petroleum 27 November nanti juga tidak menjadi calo atau makelar.

Diaz Bagus amandha sumber antara


Loading...
BERITA LAINNYA