FoSSEI Tentang Ekonomi Kapitalisme

Selasa, 21 Mei 2013 - 12:05:48 wib | Dibaca: 2250 kali 

[caption id="attachment_2215" align="alignleft" width="300"]Aksi FoSSEI Aksi FoSSEI[/caption]

gagasanriau.com- Sistem ekonomi neoliberal yang dipraktekan oleh rezim Sby-Boediono ternyata tidak hanya ditentang oleh kaum sosialis, kalangan ekonom muda Islam juga menolak dan menentang konsep ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah saat ini yang berorientasi pada pasar bebas.

Sekitar 50 massa mahasiswa yang tergabung dalam Forum Silahturahmi StudiĀ  Ekonomi Islam (FoSSEI) Minggu 19/5/2013 dalam Kampanye Nasional (KAMNAS) Indonesia Mandiri Dengan Ekonomi Syariah di tugu tari Zapin Pekanbaru.

Menurut Data didalam Pernyataan Sikap FoSSEI, pertumbuhan ekonomi diatas 6 % yang dibangga-banggakan oleh Sby-Boediono saat ini adalah semu, karena bangsa ini masih terseok-seok dalam mengatur dirinya sendiri. Kekayaan alam yang melimpah hanya menjadi incaran kapitalis asing.

Menurut FoSSEI meskipun bangsa ini memiliki kekayaan alam yang melimpah namun tidak bisa dinikmati sepenuhnya oleh rakyat, bahkan untuk hasil bumi yang melimpah itu rakyat harus membayar mahal yang sebetulnya milik bangsa ini sendiri. Seperti hal nya akan dinaikkan harga BBM dalam waktu dekat ini.

Dalam hal kemiskinan FoSSEI menilai dana 89 triliun yang dianggarkan pemerintah diberbagai kementerian ternyata hanya mampu menurunkan 1% angka kemiskinan. Menurut FoSSEI menilai kemiskinan tidak saja berurusan dengan seberapa besar dana yang digelontorkan, namun seberapa berkualitas program penanggulangan kemiskinan sangat erat kaitannya.

Pemerintah Sby-Boediono Dianggap FoSSEI kurang serius dalam membangkitkan ekonomi kerakyatan kepada pelaku ekonomi kecil dalam menanggulangi kemiskinan justru menimbulkan budaya berhutang dan makin maraknya praktek rentenir disetiap lapisan masyarakat.

Praktek rentenir yang notabene praktek lintah darat justru menambah angka kemiskinan, serta tidak meratanya pembangunan dalam mendukung laju pergerakan ekonomi pedesaan adalah berbagai faktor gagalnya ekonomi kerakyatan.

FoSSEI menyimpulkan bahwa bangsa ini sudah kehilangan wajah sosialnya yang memiliki semangat gotong-royong justru menjadi bangsa individualstik. Semangat ekonomi Islam dengan selalu mengedepankan Zakat, Infak, dan Sedekah tidak lagi tercermin dalam budaya bangsa ini.

FoSSEI mendesak agar pemerintah kembali menguatkan kembali fungsi-fungsi badan/Lembaga pengelola zakat untuk menghimpun zakat secara maksimal. Karena penguatan instrumen badan amal zakat ini sebagai bentuk dalam pemerataan pendapatan, serta perluasan jangakauan Perbankan Syariah kepada masyarakat kecil.*Adit*


Loading...
BERITA LAINNYA