Gagasanriau.com Pekanbaru - Kondisi Riau hari ini sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak, daerah dengan kekayaan alam yang berlimpah ini justru terpuruk dalam ketertinggalan. Menurut Kepala Badan Pemberdayaan Manusia dan Pembangunan Desa (BPM Bangdes) Pemerintah Provinsi Riau, H. Daswanto beberapa waktu lalu menyampaikan ada 1.300 desa tertinggal di Riau. Lebih menyedihkan lagi, desa tertinggal tersebut sebagian besarnya berada di kantung-kantung industri migas, perkebebunan dan industri hutan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Bidang Perkaderan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Pekanbaru, Rizky Ananda menyampaikan, pihaknya sepakat dengan gagasan hibah saham perusahaan kepada masyarakat Riau.
"Saya sepakat jika perusahaan diwajibkan menghibahkan sahamnya 20% untuk masyarakat Riau. Selain menambah pemasukan daerah, hal tersebut juga akan mempermudah pengawasan terhadap perusahaan besar yang selama ini beroperasi di Riau,"ungkap Rizky dalam diskusi publik bertema "Perusahaan Hibah 20% Saham atau Angkat Kaki dari Riau" Sabtu, (10/1/2015).
Rizky menegaskan bahwa keberadaan perusahaan yang beroperasi saat ini hanya mengambil sumber daya alam dari Riau tanpa mampu berkontribusi secara signifikan terhadap pembangunan di Riau.
"Selama ini keberadaan mereka cenderung merusak, kalau tidak mau menghibahkan sahamnya ya angkat kaki saja,"tegasnya.
Sementara itu, Presidium Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) UIN Riau menekankan pentingnya media untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya buruh tentang gagasan hibah saham tersebut.
"Bagi buruh mereka tidak peduli siapa pemegang saham, yang penting bagi mereka adalah makan. Butuh peran media untuk menyampaikan ini agar Riau bisa berdaulat di tanahnya sendiri,"ujarnya.
Dalam kacamata berbeda, Presiden Mahasiswa UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Slamet Widodo menyerukan harus ada ide yang lebih besar dari sekedar hibah saham. Widodo dengan Kabinet Revolusinya menyerukan agar hibah saham ini dijadikan entry point jalannya revolusi.
"Harus ada ide yang lebih besar untuk kedaulatan Riau, hibah saham ini hanya entry point saja untuk revolusi,"sebut Widodo.
Reporter M. Panggabean