"Save KPK" Inilah Tuntutan Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi

Sabtu, 24 Januari 2015 - 06:31:27 wib | Dibaca: 1994 kali 

Gagasanriau.com Pekanbaru - Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi mengadakan aksi demo Sabtu (24/1/2015), terkait penangkapan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, Demo dimulai dari depan Pustaka Wilayah Provinsi Riau, Jalan Cut Nyak Dien kemudian dilanjutkan ke Polda dan kembali di bundaran depan Kantor Gubernur Riau.

Koalisi ini terdiri dari BEM mahasiswa se-Riau dan berbagai aliansi organisasi dari Provinsi Riau. Dalam orasi mereka menyerukan "Tangkap Budi Gunawan, bebaskan Bambang Widjojanto segera, dukung KPK bekerja tanpa tekanan dan intervensi".

Massa menganggap penangkapan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto oleh Bareskim Mabes Porli adalah tindakan sewenang-wenang dan pukulan balik semangat dan gerakan pemberantasan korupsi.

Gerakan front UIR yang ikut dalam demo, mendukung KPK dalam bentuk moral "siapapun yang akan musuhi KPK kami juga akan memusuhi mereka" ujar korlap, Irwansyah.

Dalam aksi ini massa meneriakkan "hidup KPK" dan "tangkap Budi Gunawan".

Empat tuntutan pendemo adalah:

  1. Mabes Porli segara mengeluarkan SP3 terhadap Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (BW) karna penangkapan yang sewenang-wenang dan apa yang disangkakan penuh muatan politis dan kriminalisasi.
  2. Priseden RI, Joko Widodo untuk tidak mengeluarkan Kepres Pemberhentian BW karena posisi KPK akan lemah ketitka BW di non aktifkan sementara, masih banyak kasus korupsi yang sedang di tangani KPK termasuk Budi Gunawan.
  3. Priseden RI, Joko Widodo membatalkan pengangkatan Komjen Pol Budi Gunawan menjadi Kapolri dan mendukung pengusutan oleh KPK.
  4. Mengajak seluruh Rakyat Indonesia untuk membela KPK, jangan biarkan KPK digeruduk dan dikuasai kaki tangan koruptur, dan jangan biarkan KPK di Kuasai mafia koruptur.

Kompol M Sembiring itu Kabag Ops Polresta Pekanbaru mengatakan siap mengamankan jalannya demo "kami siap menggamankan dan menjaga situasi demo tetap kondusif , kita menggangap ini positif karena tidak anarkis." Ujarnya

Reporter Fakhrurrazi Ihsan


Loading...
BERITA LAINNYA