Bupati Instruksikan Dinas Kesehatan Sosialisasi Filariasis

Ahad, 03 Februari 2013 - 15:31:25 wib | Dibaca: 2200 kali 

[caption id="attachment_2447" align="alignleft" width="300"]Indra-muchlis-adnan-minta-satker-sosialisasi-filiriasis Indra-muchlis-adnan-minta-satker-sosialisasi-filiriasis[/caption]

gagasanriau.com -Bupati Indragiri Hilir, H Indra Muchlis Adnan menginstruksikan seluruh instansi terkait untuk terus menggiatkan kegiatan sosialisasi bahaya dan penanganan penyakit kaki gajah. Sejak dicanangkan akhir 2012 lalu, program 'Inhil Bebas Filariasis' memang memperoleh perhatian serius bupati. Indra mengharapkan, tahun ini sudah tidak ada lagi muncul kasus kaki gajah di masyarakat. Karena itulah, dia meminta seluruh warga yang belum mengonsumsi obat anti filariasis agar secepatnya mengonsumsi obat tersebut. Orang nomor satu di Inhil ini yakin, masih banyak warga yang belum mendapatkan obat anti filariasis. Karena itu, Indra menginstruksikan supaya obat tersebut segera didistribusikan kepada seluruh masyarakat, tanpa memungut biaya apapun. Menurutnya, sudah cukup orang-orang tua dulu yang tertular penyakit filariasis. Generasi sekarang harus terbebas dari penyakit yang dianggap kutukan itu. "Segera distribusikan obat-obatan itu dan sosialisasi bahaya filariasis harus tetap dilakukan," ujar Bupati. Untuk melakukan tindakan pencegahan. Diperlukan waktu lima tahun berturut-turut mengonsumsi obat anti kaki gajah itu, dimana dalam satu tahunnya hanya satu kali. Bupati menyebut hal itu tidaklah berat dan sangat mudah dilakukan. Kendati begitu mudah, tetapi masih banyak warga yang menganggap sepele tindakan preventif itu. Warga yang termasuk kelompok ini, diminta secara serius memahami dampak apabila kelak terjangkit penyakit tersebut. "Perlu diingat, kalau sudah terinfeksi, tidak bisa lagi diobati. Filariasis itu bisa menyerah semua golongan umur, tidak peduli tua, tetapi anak-anak dan orang muda juga bisa terinfeksi," tukasnya. Sedihnya lagi, manakala sudah terjangkit penyakit itu. Mau tidak mau harus dilakukan amputasi pada bagian yang terserang. Pasalnya, tidak bisa lagi diobati. Bukan hanya menyerang bagian yang terbuka saja, alat kelamin pun bisa pula terserang penyakit ini. (adv/hms)


Loading...
BERITA LAINNYA