Korban DBD Berjatuhan Kadiskes Pekanbaru "Cuma" Prihatin

Selasa, 10 Februari 2015 - 09:38:04 wib | Dibaca: 1781 kali 

Gagasanriau.com Pekanbaru-Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru, dalam kurun waktu dua pekan ini sudah memakan korban meninggal dunia, namun Kepala Dinas Kesehatan "cuma" menyatakan prihatin.

Seperti dikutip dari antarariau Kadiskes Pekanbaru Helda S Munir menyatakan selama sebulan lebih korban meninggal dunia sudah 3 orang.

"Memasuki minggu ke enam DBD tahun 2015, DBD telah memakan korban meninggal dunia tiga orang," kata Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, Helda S Munir, di Pekanbaru, Selasa.

Dia mengatakan, prihatin dengan kondisi ini, karena telah terjadi peningkatan yang signifikan terhadap wabah DBD di wilayah itu. Sementara jika dibandingkan tahun lalu korban meninggal dalam setahun tidak sebanyak itu, sekarang hanya dalam dua pekan saja sudah tiga orang meninggal dunia.

Pihaknya mencatat jumlah kasus yang masuk ke Diskes melalui puskesmas dan Rumah Sakit terkait penyakit yang di sebarkan oleh nyamuk "aides agepty" ini sejak Januari hingga minggu kedua Februari sudah 160 orang.

Untuk januari saja ada 125 kasus, tidak ada meninggal dunia. Sementara selama Februari sudah ada tiga yang meninggal dunia dari 39 kasus yang terjangkit.

"Jadi total hingga minggu keenam sudah 160 warga Pekanbaru terjangkit DBD," paparnya.

Jumlah 160 yang terjangkit ini tersebar di 12 kecamatan yang ada di Pekanbaru, terbanyak di daerah endemik seperti Tampan, Payung Sekaki, Rumbai.

Sementara korban meninggal dunia kata dia, tercatat berasal dari tiga Kecamatan yang memang dinyatakan endemik DBD. Masing-masing satu dari Umban Sari, Tampan dan Tenayan. "Rata-rata yang meninggal anak-anak," katanya.

Namun sejauh ini pihaknya meningkatanya kasus yang signifikan ini, dirinya mengaku sudah melakukan warning melalui seluruh puskesmas yang ada di Pekanbaru, serta dengan akan menetapkan wilayah itu sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Dan dirinya juga mengklaim bahwa pihaknya sudah melakukan upaya pencegahan tetap dilakukan dengan mensosialisasikan bahaya DBD melalui semua unsur masyarakat dan kader juru pemantau jentik (jumantik) yang tersebar di 58 kelurahan.

Editor Miardi sumber antarariau


Loading...
BERITA LAINNYA