Firdaus MT Hendaknya Hentikan Pembangunan Yang Tidak Pro Rakyat

Senin, 24 Agustus 2015 - 06:33:55 wib | Dibaca: 1710 kali 

Gagasanriau.com Pekanbaru - Kebijakan Firdaus MT Walikota Pekanbaru untuk tetap meneruskan pembangunan perkantoran pemerintah kota di Kecamatan Tenayan Raya dikritik Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau telah memboroskan uang rakyat dan tidak menuruti kebijakan Presiden Joko Widodo untuk berhemat. "Harusnya Walikota Pekanbaru, Firdaus MT menunda jika perlu menghentikan pembangunan infrastruktur yang tidak pro rakyat, seperti pembangunan perkantoran pemerintah kota di Kecamatan Tenayan Raya itu, itu kan tidak menyentuh persoalaan rakyat yang mendasar"kata Ade Hartati dari Komisi E DPRD Riau kepada Gagasanriau.com Senin siang (24/8/2015). Ditambahkan oleh Ade Hartati, hendaknya Firdaus lebih mengedepankan pembangunan untuk rakyat kecil yang langsung dirasakan oleh rakyat. "Seperti pembangunan pasar tradisional dirasakan oleh Pedagang Kaki Lima (PKL) dan juga bisa bersaing dengan pasar modern, ini bentuk perlindungan terhadap Usaha Kecil Menegah (UKM)"ulas Ade Hartati yang juga Ketua Fraksi PAN di DPRD Riau. "Atau pembangunan sekolah-sekolah untuk masyarakat untuk Pekanbaru itu lebih penting, karena banyak yang tidak punya kesempatan untuk bersekolah yang dibiayai oleh pemerintah, ditambah lagi biaya sekolah masih mahal"tukas Ade. Sebelumnya Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla meminta agar dalam 5 (lima) tahun ke depan tidak ada lagi pembangunan kantor pemerintah, baik di pusat maupun di daerah. Termasuk di dalamnya penambahkan ruangan. Permintaan itu disampaikan Wapres Jusuf Kalla saat menutup Rakornas Kabinet Kerja 2014 di Gedung Sasana Bakti Praja, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Selasa (4/11/14), terkait dengan rendahnya pendapatan negara dibandingkan dengan anggaran pengeluaran. (dikutip dari seputarjabaronline). Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, tahun pertama 2014 Pemko Pekanbaru menganggarkan untuk pembebasan lahan seluas 200 hektare pembangunan perkantoran tersebut. Tahun kedua pembangunan fisik dengan penggunaan dana 25 persen dari anggaran, hingga tahun 2017 di targetkan keseluruhan pembangunan akan mencapai 100 persen. Total biaya untuk keseluruhan pembangunan sampai selesai mencapai Rp680 miliar. Dan pembangunan ini akan memakan anggaran hingga tiga tahun kedepan sampai tahun 2017, yang merupakan proyek multi years. Reporter Ady Kuswanto


Loading...
BERITA LAINNYA