GagasanRiau.com Pekanbaru - Usai melakukan orasi di depan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, ratusan massa Gerakan Mahasiswa Pemantau Riau (Gempar) membacakan pernyataan sikapnya untuk mendesak agar Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) didalam keluarga Pelaksana Tugas Gubernur Riau (Plt Gubri) Arsyadjuliandi Rachman di usut.
Berikut pernyataan sikap yang dibacakan oleh Koordinator Aksi Gempar Dodi Sugiarto Kamis siang (08/10/2015).
Pertama meminta KPK, Kejaksaan Agung, dan Mabes Polri untuk turun langsung menangani pelaku konspirasi KKN atas proyek lelang Pemerintah Provinsi Riau sebesar Rp.2 triliun. Kedua mendorong KPK, Kejaksaan Agung, dan Mabes Polri mengusut tuntas aktor intelektual yang diduga dibalik konspirasi pelelangan proyek UPL dan LPSE diduga telah terjadi praktek KKN di Pemerintah Provinsi Riau.
"Mendesak KPK, Kejaksaan Agung, Mabes Polri, untuk membongkar dokumen UPLP dan LPSE sampai ke Satuan Kerja (Satker) untuk mengusut tuntas dugaan konspirasi KKN di pelelangan proyek di Pemerintahan Provinsi Riau dengan anggaran Rp2 triliun.
Usai membacakan pernyataan sikapnya massa Gempar melanjutkan aksi longmarch ke perkantoran gubernuran. Namun sesampai didepan perkantoran gubernuran massa hanya melakukan orasi dan sholat berjemaah tepat didepan pagar depan halaman orang nomor satu di Riau tersebut.
Reporter Ady Kuswanto