[caption id="attachment_3314" align="alignleft" width="300"] Ilustrasi# Suasana Masa Orientasi Siswa Dianggap Sudah Tidak Layak Lagi Dilakukan[/caption]
gagasanriau.com Yogyakarta- Bantul: Kasus meninggalnya siswi baru SMKN 1 Pandak Bantul, Anindya Ayu Puspita, saat mengikuti Masa Orientasi Siswa dianggap bukti kuat makin maraknya tradisi kekerasan di sekolah-sekolah Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebelum meninggal, Anindya dikabarkan pingsan setelah menjalani hukuman lompat-lompat dengan tangan di kepala akibat tidak memakai seragam kaos saat latihan baris berbaris pada Jumat sore, 19 Juli 2013.
Sekretaris Jenderal Persatuan Orang Tua Peduli Pendidikan (Sarang Lidi) Yogyakarta, Yuliani mengatakan kasus ini menunjukkan fakta gamblang MOS menjadi ajang pelestarian tindakan kekerasan di kalangan siswa sekolah-sekolah. "Setelah ini, acara MOS untuk siswa baru harus dihapus di semua sekolah di DIY," kata dia kepada Tempo, Ahad 21 Juli 2013.
Yuliani mengatakan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga DIY dan Dinas Pendidikan Menengan dan Informal Kabupaten Bantul harus bersikap tegas pasca kasus ini terjadi. Menurut dia, selain membubarkan MOS di semua sekolah, pengelola dan Panitia MOS SMKN 1 Pandak harus menerima sanksi keras. "Sarang Lidi akan menempuh jalur hukum apabila hal itu tidak dilakukan, apalagi kalau sampai kasus ini ditutup-tutupi pihak dinas," kata Yuliani.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan, Disdikmenof Kabupaten Bantul, Sukarjo mengatakan belum bisa memutuskan bentuk sanksi kepada pengelola SMKN 1 Pandak. Kata dia tim investigasi Disdikmenof Bantul masih terus mengumpulkan keterangan mengenai fakta-fakta di lapangan. "Saya sudah mengantongi nama-nama panitia yang menangani kegiatan baris berbaris itu," ujar dia.
Menurut Sukarjo, berdasar keterangan pihak sekolah, Anindya meninggal di tengah mengikuti seleksi peserta tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka tingkat Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul. Menurut Sukarjo, MOS di sekolah itu sudah berakhir pada Rabu lalu. "Setelah MOS ada kegiatan seleksi tim Paskibraka yang akan diturunkan di acara peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus nanti," kata dia.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM
tempo.co