Pembangunan Indonesia, Kerja Nyata Kemerdekaan 71 Tahun

Jumat, 19 Agustus 2016 - 19:39:45 wib | Dibaca: 7232 kali 
Pembangunan Indonesia, Kerja Nyata Kemerdekaan 71 Tahun
Gubri Pimpin Upacara HUT RI ke 71

GagasanRiau.Com Pekanbaru - Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 71 puncaknya dirayakan pada 17 Agustus 2016, ditandai dengan rilis logo sebagai bentuk kerja nyata yang berkesinambungan dan merupakan visual kelanjutan dari logo 70 tahun Indonesia merdeka.

Pada logo 71 tahun ini digambarkan dua setengah lingkaran yang mengilustrasikan bilah baling-baling yang dinamis selalu berputar mendorong pesat ke depan. Hal ini menunjukan komitmen pemerintah untuk kerja nyata dalam memajukan Indonesia. Angka satu yang menembus bidang lingkaran mengarah ke kanan atas merupakan ajakan bagi seluruh lapisan masyarakat agar ber-"satu", bahu membahu bekerja menembus segala rintangan.

Tahun ini usia Kemerdekaan Indonesia sebagai sebuah bangsa yang berdaulat telah memasuki tahun ke-71, waktu yang cukup tua untuk angka harapan hidup masyarakat Indonesia, mengingat Indonesia merupakan Negara besar di Asia dengan luas wilayah yang mencapai 1.919.000 km.

Sementara untuk Provinsi Riau sendiri, tercatat memiliki luas 87.024 km, yang terletak di bagian tengah pantai timur Pulau Sumatera, yaitu di sepanjang pesisir Selat Melaka. Provinsi yang lahir pada 59 taun lalu ini dikenal memiliki ragam sumber daya alam, terutama migas (minyak dan gas bumi), pertanian dan perkebunan, yang dinilai mampu memberikan kontribusi besar dalam menopang ekonomi nasional.



Pada upacara memperingati HUT ke-71 Republik Indonesia yang dipusatkan di halaman Kantor Gubernur Riau di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Rabu (17/8/2016), Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, kembali menegaskan bahwa kemerdekaan merupakan anugerah yang didapat dari hasil perjuangan dan kerja keras para pejuang. Untuk itulah, di hari kemerdekaan ini dapat dijadikan momentum kerja nyata untuk Bangsa Indonesia ini.   
 
Gubernur yang akrab dengan panggilan Andi Rachman ini juga berharap peringatan HUT ke-71 RI dijadikan sebagai intropeksi diri bagi semua masyarakat Riau, terutama bagaimana agar kemerdekaan yang diraih dengan susuah payah oleh para pejuang dinegeri ini, bisa diisi dengan berbagai kegiatan positif, dan dapat mendukung berbagai program pemerintah dalam membangun.

"Kemerdekaan ini didapat dengan usaha dan doa dari para pejuang. Semua ini didapat bukan dengan cara mudah. Berapa banyak korban nyawa, harta dan sebagainya. Karena itu, mari kita isi kemerdekaan ini dengan sesuatu yang positif, yang bisa terus mengingat kita akan jasa-jasa para pahlawan, untuk kita lanjutkan dengan kerja nyata," ucap Gubernur Riau.



Pada bagian lain, Gubri mengingatkan kalau tahun lalu, pada saat 70 tahun Kemerdekaan Indonesia bertajuk Ayo Kerja!, tahun ini 71 tahun Indonesia mengusung tema Kerja Nyata. "Jadi kerjanya harus nyata, tidak hanya slogan saja. Pemerintah Provinsi Riau tentunya akan memberikan kerja nyata pada marsrakat. Dimana merdeka artinya bebas tetapi harus dimaknai secara positif dalam mengisi kemerdekaan ini. Yaitu terus berkreasi, berinovasi, dan terus belajar untuk masa depan yang lebih bai," tandasnya.

Semua ini, menurut Gubri, sebagai wujud tanggung jawab terhadap negara dan bangsa yang kini berusia 71 tahun ini tentunya dapat mensejahterakan masyarakat serta merealisasikan harapan yang dicita-citakan. "Tentunya ditahun ini kompetisi untuk kerja menjadi parameter dalam suatu keberhasilan, terutama Pemerintah Provinsi Riau akan ikut dalam kompetisi kerja sebagai tolak ukur prestasi mengevaluasi kinerja, maksimalisasi kerja ditahun ini, bisa dirasakan ditahun depan, capaian yang sudah diraih," tambahnya.

"Mari kita kerja nyata secara bersama-sama membangun dan merubah paradigma nasional, dari yang bersifat konsumtif menjadi produktif, dari yang bersifat Jawa sentris menjadi Indonesia sentris. Memperbaiki regulasi dan birokrasi secara masif seiring dengan perkembangan dan penerapan teknologi informasi dan telekomunikasi," kata mantan anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Provinsi Riau ini.

Dikatakan Gubri, tahun ini dibanding tahun sebelumnya berbeda, dengan slogan tersebut menjadi kebanggaan sendiri. Sekarang sudah tidak zamannya pemimpin tidak mau bekerja. Tetapi kini saatnya kerja nyata untuk masyarakat. Prestasi Pemprov Riau sebagai penyumbang PAD terbesar menjadi kebanggaan tersendiri bagi Pemprov Riau & masyarakatnya. Dengan kerja keras seluruh SKPD dan masyarakat Riau, cita-citanya di tahun depan ada perbaikan peringkat yang lebih baik.

Sebagian pencapaian dari kerjasama dalam membangun provinsi Riau. Perekonomian Riau jika diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada triwulan satu tahun 2016 mencapai RP. 162,19 Triliun, tumbuh 2,34 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2015.

"Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha pengadaan listrik dan gas. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi akhir tumah tangga sebesar 6,41 persen. Dari indikator PDRB, Provinsi riau menempati urutan ke-5 PDRB terbesar di Indonesia dan terbesar di Pulau Sumatera," beber Andi Rahman.

Bahkan dalam situasi terbatasnya penerbitan perizinan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi akibat belum disahkannya peraturan daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) di Provinsi Riau masih berada di peringkat sepuluh besar dengan total realisasi investasi sebesar 18,110,42 Miliyar Rupiah dan melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kabupaten Siak, kita berhasil meraih juara 1 untuk kategori pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) terbaik untuk tingkat kabupaten Se Indonesia.

Kondisi Perekonomian yang semakin membaik telah dapat menurunkan jumlah pengangguran yaitu 199.769 orang atau 6,72 persen pada februari 2015 turun menjadi 176.948 orang atau 5,94 persen pada Februari 2016. Sementara itu jumlah angkatan kerja pada Februari 2016 mencapai 2.978.238 orang, sedangkan pada Februari 2015 lalu sebesar 2.974.014.

"Capaian-capaian yang telah raih pun sudah sesuai dengan pancang-pancang yang telah ditanam dan cenderung mengarah kepada tren positif. Hal ini terlihat dari data BPS Riau, yakni jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis kemiskinan) di Riau pada posisi maret 2016 sebesar 515,40 ribu jiwa (7,98 persen) sedangkan pada posisi maret 2015 berjumlah 531,39 ribu jiwa (8,42 persen). Artinya, Penduduk miskin di Riau mengalami penurunan sebanyak 15,98 ribu jiwa atau sebesar 3,01 persen," katanya lagi.

Pembangunan manusia di Riau pada tahun 2015 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Riau. Pada tahun 2015, IPM Riau telah mencapai 70,84. Angka ini meningkat sebesar 0,51 poin dibandingkan dengan IPM Riau pada tahun 2014 yang sebesar 70,33.

"Ditengah hambatan terhadap pelaksanaan APBD tahun anggaran 2015 yang lalu, Alhamdulillah kita masih dapat mempertahankan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK-RI atas laporan pertanggung jawaban keuangan APBD tahun Anggaran 2015. Kita menyadari bahwa pelaksanaan APBD tahun 2015 belum sesuai dengan harapan kita semua, dimana serapan belanja kita baru mencapai 68 persen lebih, namun pada tahun 2016 ini kami telah bertekad akan meningkatkannya," imbuhnya.

Usai mengikuti upacara, Gubernur Riau lantas pergi ke Lapas Kelas IIA Kota Pekanbaru untuk menyerahkan secara simbolis remisi atau pemotongan masa tahanan yang merupakan tradisi oleh Kementerian Hukum dan HAM setiap tahunnya. "Selamat bagi para pidana yang mendapatkan remisi, terutama yang mendapatkan remisi yang langsung bebas hari ini. Bagi yang belum mendapatkan remisi bersabar saja tahun depan masih ada lagi," singkat Andi Rachman.

Sebagai kado perayaan HUT ke-71 Republik Indonesia (RI), sebanyak 4.563 narapidana (napi) se-Provinsi Riau diberikan remisi atau pemotongan masa tahanan. Bahkan, sebanyak 121 napi dari diantaranya akan langsung menghirup udara bebas tepat pada tanggal 17 Agustus 2016 ini. (adv/hms)

          
 


Loading...
BERITA LAINNYA