PMII Datangi Kantor BP Migas Surya Dumai Tolak Tolak Kenaikkan BBM.

Kamis, 15 Maret 2012 - 17:39:22 wib | Dibaca: 2745 kali 

gagasanriau.com-Lagi kenaikkan BBM mendapatkan kecaman dan penolakan dari Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) pada Rabu 15/3/2012 mereka mendatangi kantor perwakilan BP-Migas yang ada di gedung Surya Dumai. PMII menganggap bahwa kenaikkan BBM selalu menjadi solusi bagi penguasa untuk menyelamatkan APBN dan hal ini tidak seiring dengan persoalan hutang-hutang dari lembaga keuangan internasional tidak pernah di persoalkan yang sesungguhnya lebih membebani negara dengan bunga yang tinggi. Apalagi didalam nota keuangan negara tahun 2012 belanja-belanja rutin pemerintah begitu membengkak sampai 51 persen dari total bugjet APBN 1418 trilyun, pembayaran bunga utang luar negeri sebesar 123 triliyun per tahunnya, perjalanan dinas , pembayaran pokok utang Luar Negeri sebesar 47 trilyun. Alokasi belanja rutin setiap tahunnya mengalami lonjakan, kenaikkan dari tahun 2011 ke tahun 2012 sebesar 99 trilyun. PMII mendesak bahwa selain anggaran belanja rutin, hutang luar negeri ini harus di pangkas juga selain memangkas fasilitas birokrasi yang terlalu berlebihan. Selain itu PMII mengkritisi UU No tahun 2001 tentang minyak dan gas dalam pasal 5 angka 2 yang berbunyi “Kegiatan usaha hilir sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 angka 2 diselenggarakan melalui mekanisme persaingan usaha yang wajar, sehat dan transparan” ayat ini secara telanjang berisi  tentang liberalisasi sektor hilir Migas yang kemudian di tandai maraknya pendirian SPBU-SPBU Asing seperti Shell , Petronas dan Total yang kemudian harga BBM akan menuruti kepada mekanisme pasar dunia akhirnya pemerintah lepas tangan terhadap subsidi Rakyat dengan kondisi daya beli rakyat yang lemah. PMII juga mengkritisi Bantuan  Langsung Tunai yang ditawarkan pemerintah yang sekarang berubah nama Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) adalah tidak mendidik karena hal tersebut layaknya seperti obat penenang sementara yang membius dan membodohkan Rakyat. PMII menawarkan solusi bahwa pemerintah seharusnya mengambil kebijakan tentang pajak tambahan atas keuntungan perusahaan minyak atas lonjakan harga minyak dunia, mengevaluasi  dan memangkas cost Recovery atas biaya non operasional serta renegoisasi Kontrak-Kerjasama tentang hak kelola SDA. Memangkas alur perdagangan minyak dalam rangka ekspor-impor, menerapkan pajak tambahan kepada  pemilik roda empat  atas penggunaan BBM, menambah kilang minyak kepada pertamina dan mengharuskan semua kontraktor asing menjual semua jatah minyak kepada Pertamina untuk kebutuhan domestik. Aksi yang berlangsung dalam suasana terik matahari di depang gedung Surya Dumai ini di kawal oleh polisi dan keamanan pihak gedung ini berlangsung memanas karena pihak dari BP-Migas tak juga menemui para demonstran akhirnya para mereka merusak logo BP-Migas yang ada di depan pagar gedung Surya Dumai dan membakar Ban bekas didepan gedung Surya Dumai dan melemparkan Ban tersebut ke Halaman gedung tersebut namun di cegah oleh pihak kepolisian dan sempat suasana memanas terjadi perang mulut yang menyebabkan tarik-tarikan dan salah seorang demonstran lari ketika akan di amankan oleh pihak keamanan namun terjatuh dan luka. Para demonstran akhirnya menyingkir ke arah kantor pemerintah kota Pekanbaru.karena kalah jumlah dengan pihak kepolisian. Akhirnya mereka membubarkan diri dengan tertib.namun dalam statement terakhirnya PMII akan lakukan aksi yang lebih besar lagi dalam waktu dekat ini dalam catatan GR.com ada tiga demonstran yang terluka yakni Mustadin, Asril Sekretaris PMII kota Pekanbaru dan Agus. Pihak BP-Migas ketika di konfirmasi melalui telepon seluler Julius kepala perwakilan BP_Migas wilayah Sumatera mengatakan "apa yang di aspirasikan oleh PMII salah alamat kalau PMII menuntut tentang penolakan kenaikan BBM karena hal ini bukan kewenangan saya"ujar Julius melalui telpon selulernya 15/3/2012. *Adit*

Loading...
BERITA LAINNYA