GagasanRiau.Com Tembilahan - Owalah di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) angka kemiskinan meningkat begitu signifikan naik 40 persen dari 612.665 jiwa tergolong penduduk dengan kesejahteraan rendah.
Hal tersebut terungkap pada saat kegiatan Rapat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) di aula Badan Perencananan Pembangunan Daerah (Bappeda) Inhil. Rakor ini dibuka Asisten III Setda Inhil Djamilah dan dihadiri Sekretaris Bappeda Riau Herianto, Kepala Bappeda Inhil T Djuhardi dan Camat se Inhil, Rabu (14/12/2016).
Bupati Inhil HM Wardan yang diwakili Asisten III Setda Inhil Djamilah mengungkapkan, masalah kemiskinan masih menjadi salah satu persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian pemerintah di manapun, termasuk di Kabupaten Indragiri Hilir.
"Oleh karena, itu kita harus mencari solusi yang terbaik dan membuat serta merencanakan hal-hal yang sangat teknis, serta program-program yang dapat mengurangi dan menekan angka kemiskinan di Kabupaten Indragiri Hilir," ungkap Djamilah.
Menurut Djamilah, berdasarkan data dari panitia pelaksana (data BPS), persentase penduduk miskin (sangat miskin) di Inhil di tahun 2015 mencapai 8,10 persen atau 56.850 jiwa. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 7,51 persen.
Sementara data Disdukpencapil, jumlah penduduk Kabupaten Indragiri Hilir semester I tahun 2016, mencapai 612.665 jiwa. dari jumlah tersebut, 40 persen atau 163.092 jiwa tergolong penduduk dengan kesejahteraan rendah.
Humas