GAGASANRIAU.COM, TEMBILAHAN - Dari kunjungan Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD), Edy Heriyanto Sindrang, ditemukan sejumlah persoalan tentang fasilitas kelayakan tempat pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas Kuala Enok, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Indragiri Hilir, Provini Riau.
Bagaimana tidak, diungkapkan Edy Sindrang, Puskesmas di Kelurahan setempat dinilai tidak layak dimanfaatkan untuk pelayanan orang sakit. Parahnya, fasilitas tidak memadai ditemukan pasien tidur di lantai akibat pembangunan gedung Puskesmas tidak selesai pada tahun 2017 lalu menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Saat ini Puskesmas di Kelurahan ini sangat tidak layak. Bahkan fasilitas di dalamnya termasuk tempat tidur pasien tidak memadai. Ditemukan pasien tidur di lantai," beber Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Inhil, Sabtu (6/1/2018) malam
Kondisi ruangan saat ini hanya ada empat rawat inap untuk menampung pasien. Sehingga saat ini diketahui pasien melebihi kapasitas, terpaksa pihak Puskesmas menggunakan ruangan Rumah Tunggu Kelahiran 'Harapan Bunda' untuk menampung pasien.
"Rawat inap yang ada tidak mampu menampung pasien, jadi terpaksa pasien yang lain di inapkan di rumah tunggu kelahiran Harapan Bunda. Padahal ruan inap itu yang paling utama harus dimiliki Puskesmas merupakan standar pelayanan kesehatan, untuk mendorong penderita gawat darurat, baik berupa tindakan operatif terbatas maupun rawat inap sementara," ungkapnya
Untuk itu Edy Sindrang berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Inhil agar menindaklanjuti persoalan tersebut, dengan memprioritaskan pembangunan gedung Puskesmas, sehingga fasilitas kesehatan di Kelurahan Kuala Enok mampu memberikan kenyamanan bagi pasien.
"Kita berharap kepada Pemda agar memprioritaskan pembangunan gedung Puskesmas di APBD Perubahan nanti. Secepatnya melelang paket-paket agar tidak terjadi keterlambatan seperti sebelumnya, karena saat ini sarana dan prasarana kesehatan sangat dibutuhkan seluruh masyarakat Kabupaten Inhil,"
Dikatakan Edy, pada tahun 2017 lalu, memang Pemerintah telah mengupayakan anggaran pembangunan gedung Puskesmas di Kelurahan setempat dengan menggunakan anggaran DAK tahun 2017. Namun pengerjaannya tidak selesai. Tentu sangat mengecewakan masyarakat.
"Tahun 2017 lalu, sudah ada anggarannya, namun progres pembangunan dinilai hanya 30 persen. Maka masyarakat berharap pada tahun 2018 ini agar dapat diprioritaskan kembali pada saat penganggaran nanti. Jangan sampai terlambat melelangkan untuk menganggarkan pembangunan Puskesmas,"
Terakhir Edy meminta kepada kepala Puskesmas untuk cepat tanggap menjemput anggaran di APBD Perubahan dengan meloby-loby Pemerintah, serta meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan untuk peka terhadap fasilitas pelayanan kesehatan yang dimiliki setiap Puskesmas secara keseluruhan.