GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Lantaran tak pernah memberikan keuntungan dan defisit setiap tahunnya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pekanbaru harus dilakukan perombakan struktur manajemen serta dilakukan audit menyeluruh.
Hal itu disampaikan oleh Ruslan Tarigan dari Komisi IV DPRD Pekanbaru kepada
Gagasan menanggapi kinerja BUMD milik Pemko Pekanbaru.
"BUMD Kota kan tidak profesional dan mayoritas defisit tiap tahun penyertaan modal hasil tak berkontribusi untuk meningkatkan PAD Kota Pekanbaru malah pemko terutang" tegas Ruslan Kamis (20/12/2018).
Bahkan tegas politisi PDI Perjuangan ini, jajaran manajemen di BUMD Pekanbaru harus diganti. "Kita minta semua diganti dan diaudit pengurusnya" tegasnya.
Dan menurutnya lagi, selain dilakukan penggantian, harus dilakukan audit menyeluruh untuk dimintai pertanggungjawaban direksi BUMD Pekanbaru.
Diterangkan Ruslan, dirinya juga mengetahui ada rekomendasi dari pihak Pemko Pekanbaru agar manajemen BUMD ini untuk dievaluasi.
"Itu rekomendasi dari bapak, tahun ini, yang disampaikan melalui Kabag Hukum Provinsi Riau, masing-masing Gubernur Riau dan hasil audit walikota" terang Ruslan.
Hal itu juga kata Ruslan berlandaskan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Baca Juga Investasi Banyak, Tapi BUMD Pemko Pekanbaru Masih Lenggang Kangkung
Sebelumnya diberitakan bahwa Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, hingga kini belum ada menunjukan keuntungan bagi pemerintahan daerah setempat.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh Direktur BUMD milik Pemko Pekanbaru tersebut Heri Susanto kepada Gagasan Jumat (7/12/2018) investor yang sudah melakukan kerjasama itu antara lain PT Sidmunds, kemudian perusahaan dari Jakarta PT. TKI, Dan untuk penjajakan kata Heri Susanto ada investor dari China China Property dan Agung Podomoro Industrial Park untuk pengelolaan kawasan Industri Tenayan.
Namun menurut Heri Susanto saat ditanya soal bocoran, atau contoh laporan rugi atau untung kerjasama BUMD dengan perusahaan swasta di Pekanbaru ke publik. Dia mengatakan belum ada karena saat ini semuanya masih dalam status pembangunan.
Dan menurut pengakuannya pekerjaannya proyek-proyek tersebut dilakukan sepenuhnya oleh investor.
"BUMD tidak ikut serta dalam pembangunannya dan tidak menyertakan modal dalam Projec tersebut" terang Heri.