Wajah Korban Dilakban Tangan Diikat

Bajak Laut Bertopeng Beraksi di Perairan Indragiri, 94 Juta Milik Pedagang Dibawa Kabur

Rabu, 09 Oktober 2019 - 19:13:24 wib | Dibaca: 12648 kali 
Bajak Laut Bertopeng Beraksi di Perairan Indragiri, 94 Juta Milik Pedagang Dibawa Kabur
Foto ilustrasi bajak laut

GAGASANRIAU.COM, TEMBILAHAN - Empat orang pedagang babak belur di rampok di Perairan Tanjung Lajau, Kecamatan Kuindra,  Kabupaten Inhil, Senin (7/10/19) sekitat pukul 10.30 WIB. 
 
Perampok bersenajata tajam menggunakan topeng muka tersebut menggasak uang tunai sekitar 94 juta rupiah. Selain itu, harta benda milik korban tak luput dari rampasan pelaku yang berjumlah sekitar lima orang tersebut. 
 
Menurut cerita salah satu korban bernama David, sebelum perampokan itu ia bersama 3 orang rekannya bernama Nofri, Adi dan Firamn berangkat dari Tembilahan menuju Pulau Mas,  Kepri menggunkan Kapal. 
 
"Kami dari Tembilahan membawa beras,  minyak dan lainnya, nanti disana kami beli ikan teri untuk dibawak keTembilahan lagi, "katanya. 
 
Tiba di Perairan Tanjung Lajau, saat itu hujan deras mengguyur wilayah tersebut. David yang kala itu tertidur di kamar belakang kapal tiba-tiba terbangun setelah merasakan ada benturan kapal. 
 
"Pas saya bangun, ada satu orang menggunakan topeng membawa parang dan kayu, dia langsung menyuruh saya tiarap,  saya pun tiarap dan di hajar oleh orang itu," ucap David. 
 
Lanjut David, Kapal yang ia naiki di giring menuju parit-parit kecil. Setelah itu mata nya di lilit lakban dan tangannya di ikat dengan tali. 
 
"Saya tak bisa ngapa-ngapa, keluar pun tak bisa, saya cuma bisa mendengar, dia nanya dimana uang, belum sempat menjawab, saya pun langsung di pukul," lanjut David. 
 
Setelah uang itu di dapat, perompak tersebut kembali mengambil harta benda milik korban,  seperti Dompet, HP dan lainnya. 
 
"Sekitar 15 menit, kami di ikat dan muka ditutup, sebelum mereka pergi menggunakan speed boat, mesin kapal kami dirusak suapaya tak bisa hidup," sambung David. 
 
Sebelum pergi, perampok itu sempat mengancam korban agar tidak melaporkan kejadian ini ke Polisi," awas kalau kau melpaor".
 
"Saya jawab aja iya, saya tak tau berapa jumlah orang itu, yang jelas kata Firman,  mereka ada membawa senjata api, dan setelah orang itu pergi, untung tali yang di ikat bisa di lepas, itupun karena talinya besar," ujar korban dengan kepala lebam-lebam. 
 
Para korban ini pun memperbaiki mesin pompong, setelah itu mereka pergi ke pemukiman warga dan melaporkan kejadinnya ke Polsek Kuindra. 
 
"Awalnya kami takut melapor, namun karena ada keluarga mendampingi kami pun melaporkan kejadian ini, setelah ke Polsek,  kemudian saya laporkan juga ke Polres Inhil," ujar David. 
 
Kasat Reskrim Polres Inhil AKP Indra Lamhot Sihombing SIK saat dikonfirmasi membenarkan ada kejadian pencurian dengan kekerasan tersebut. 
 
"Betul, sekarang masih di lidik dan mohon doa nya," ujar Kasat Reskrim
 
Loading...
BERITA LAINNYA