Dukung Pelantikan Presiden RI

Keluarga Mahasiswa Riau Tegaskan Tidak Ada Mobilisasi Mahasiswa Riau ke Jakarta

Kamis, 10 Oktober 2019 - 13:31:13 wib | Dibaca: 1931 kali 
Keluarga Mahasiswa Riau Tegaskan Tidak Ada Mobilisasi Mahasiswa Riau ke Jakarta
Demo mahasiswa baru-baru ini

-
.GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Menjelang pelantikan Presiden RI pada tanggal 20 Oktober 2019 mendatang, Aktivis BEM Riau melakukan dialog interaktif di TVRI  Riau Kepri. Tampil sebagai narasumber perwakilan dari Aktivis BEM Riau yaitu Muhammad Hidayat (Aktivis muda Riau/inisiator keluarga mahasiswa Riau/BEM SI) dan Yudi Utama Tarigan (Koordinator Daerah BEM NUS Riau).
 
Pada kesempatan tersebut Yudi Tarigan menyampaikan bahwa mahasiswa bukan antek politik. Hal ini menyusul merebaknya isu tersebut dikarenakan adanya kepentingan kelompok lain dengan menggerakan mahasiswa sebagai budak politik. Di Riau sendiri, pergerakan mahasiswa sebagai pemersatu antar universitas di Riau, khususnya pada Keluarga Mahasiswa Riau memiliki aliansi dari 23 kampus yang tersebar di beberapa daerah.
 
Untuk mahasiswa di Riau pada saat turun unjuk rasa sangat konsen mengangkat isu - isu yang hangat di daerah, contohnya karlahut. "Namun sebagai bentuk empati dan satu rasa, kita tetap bawa isu tindakan represif aparat kepada mahasiswa. Di keluarga mahasiswa Riau yang tergabung sebanyak 23 Kampus tidak ada mengangkat isu nasional apalagi untuk berangkat ke Jakarta, dimana mahasiswa Riau sendiri mengharapkan perkembangan pembangunan di Riau semakin berkembang," ujar Yudi.
 
Adanya Isu Mahasiswa yang akan ke Jakarta untuk melakukan aksi, Yudi secara menjelaskan bahwa secara kelembagaan tidak ada mobilisasi mahasiswa namun secara personal mungkin ada Namun  Yudi sudah menekankan kepada personal mahasiswa yang memiliki keinginan untuk berangkat ke Jakarta bahwa  jangan sampai ada mahasiswa menjadi alat kelompok politik tertentu.
 
Terkait RHUKP yang menjadi tuntutan mahasiswa menurut Yudi selaku Kordinator Daerah BEM NUS mengatakan tidak ada poin penting yang menjadi urgensi serius selain UU pelecehan Presiden. Gerakan mahasiswa yang melibatkan anak STM di Jakarta merupakan gerakan di luar dari komando mahasiswa, di mana mahasiswa sendiri dalam setiap pergerakannya memiliki komando secara organisasi. 
 
"Isu hari ini yang disoroti Mahasiswa Riau tetap menuntut permasalahan Karhutla. Namun terkait RUU KPK dan RKUHP akan menjadi kajian mahasiswa. Poin-poin penting dalam RKUHP dan RUU KPK yang tidak Pro dengan kepentingan Rakyat. Menjadikan Riau aman adalah Isu yang utama," tambah Yudi.
 
Adanya pergerakan mahasiswa di Jakarta dengan mengangkat isu RUU KPK dan RKUHP untuk alat perjuangan, yapi tidak ada mahasiswa di daerah yang turun, Yudi mengatakan bahwa hal itu tidak dijadikan masalah. Adanya riak-riak di tengah masyarakat untuk mengangkat isu penggagalan pelantikan Presiden, Yudi dengan tegas menolak adanya gerakan yang mengangkat isu isu tersebut.
 
Gerakan dari mahasiswa Riau lebih fokus membahas permasalahan isu terkait Karhutlah, bukan permasalahan perlantikan Presiden. Menurut mahasiswa, hal tersebut merupakan situasi yg gagal paham. 
 
Berkembangnya berita-berita hoax yang banyak tersebar di medsos menimbulkan efek domino ditengah masyarakat. Secara langsun, Yudi menyampaikan agar masyarakat Riau tidak menerima berita secara mentah-mentah tanpa tau kebenaran sumber informasi tersebut.
 
 
Sementara itu Muhammad Hidayat menambahkan, bahwa elemen-elemen yang tergabung di Keluarga Mahasiswa Riau adalah kaum kaum intelektual yang tidak akan mudah terprovokasi dengan isu-isu yang bertentangan secara konstitusional. Saat ini mahasiswa memang harus berjuang bersama rakyat untuk kepentingan rakyat. Namun mahasiswa tidak boleh menjadi alat politik kelompok-kelompok yang ingin merongrong keutuhan dan kesatuan bangsa ini. 
 
"Kami mahasiswa Riau sangat prihatin dengan kondisi saat ini. Namun kami ingin fokus bagaimana keadaan di Riau ini kondusif dan pemerintah provinsi Riau peka dengan keadaan yang ada, khususnya mengenai Karlahut. Ini menjadi PR bagi Gubernur Riau dan Kapolda Riau yang baru," tutup Hidayat.

Loading...
BERITA LAINNYA