GAGASANRIAU.COM, BENGKALIS - Program unggulan yang digadang-gadang kan akan direalisasikan dalam masa kerja 100 hari Bupati dan Wakil Bupati Karmarni - Bagus Santoso atau yang akrab disapa KBS semasa Kampanye Pilkada Lalu, Tampaknya belum terlihat tanda-tanda realisasinya.
Delapan Program Unggulan tersebut adalah sebagai berikut ; pertama program bantuan keuangan satu milyar satu kecamatan, satu desa dan satu kelurahan.Kedua, program perempuan berdaya keluarga sejahtera. Ketiga, program beasiswa pendidikan khusus dan berprestasi. Keempat, program jaminan sosial dan kesehatan total bagi masyarakat.
Kelima, program optimalisasi pelayanan transportasi antar pulau. Keenam, program menjadikan wisma daerah sebagai rumah aspirasi. Ketujuh, program pelayanan sistem kependudukan berbasis mobile, Kedelapan, program stimulus ekonomi bagi pekerja sektor informal seperti buruh, petani, peternak, nelayan dan lain-lain, peningkatan lapangan pekerjaan dan penerapan teknologi serta inovasi bidang perekonomian.
Terkait program pertama yaitu bantuan keuangan satu milyar satu kecamatan,satu desa,satu kelurahan Bupati Bengkalis pada tanggal 26 April 2021 lalu mengatakan . “Program tersebut masih dalam penjajakan, karena masih memerlukan sebuah kajian yang detail” ungkap Kasmarni.
Dalam kesempatan tersebut Kasmarni juga menambahkan dalam melaksanakan program tersebut niat baik saja tidak cukup, karena perlu diikuti dengan aturan yang berlaku, supaya tidak berbenturan dengan hukum yang ada, sebagaimana dilansir dari media Riau24.com edisi 26 April 2020.
Pernyataan Bupati Bengkalis tersebut seolah membantah program yang dibuat olehnya sendiri, dan menjadi salah satu janji kampanye yang menarik kala itu.
Demikian pula halnya tentang wisma daerah yang akan "disulap" menjadi rumah aspirasi, Bupati Kasmarni dan Wakil Bupati Bagus Santoso sepakat akan memulainya setelah usai lebaran, namun lagi-lagi lebaran telah berlalu bahkan akan menyusul lebaran tahun berikutnya,realisasi belum juga terlihat.
Jaminan sosial dan kesehatan masyarakat justru lebih parah lagi, kartu yang di gembor-gemborkan oleh KBS tentang jaminan sosial,kesehatan,dan kesejahteraan masyarakat berbanding terbalik dengan kenyataannya, banyak masyarakat yang masih harus merogoh kantongnya sendiri saat berobat walau hanya ke puskesmas, bahkan Jamkesda yang masih berlaku saat ini pun tidak disosialisasikan kepada masyarakat sehingga banyak yang tidak mengetahui program tersebut.
Ironisnya lagi, dulu semasa kepemimpinan Herliyan saleh dan Amril Mukminin sebagai Bupati bengkalis. tanggungan Jamkesda buat masyarakat tidak mampu jauh lebih maksimal pelayanannya, Masyarakat yang berobat kontrol mendapatkan persediaan obat satu bulan untuk di konsumsi sampai hari kontrol berikutnya ( 30 hari ) tiba.
Tetapi sekarang, dimasa kepemimpinan Kasmarni - Bagus . Mereka hanya mendapat jatah obat untuk konsumsi 14 hari ,sementara waktu kontrol tetap 30 hari, terpaksa mereka harus membeli obat untuk keperluan 16 hari sampai hari kontrol berikutnya tiba.
Hal tersebut jelas tidak sesuai dengan janji kampanye yang tergabung dalam 8 program Unggulan 100 hari kerja KBS , sejauh yang terpantau, kinerja Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis sampai saat ini baru berkutat dengan kegiatan sidak,Pembahasan, dan Pelantikan - pelantikan, serta seremonialitas yang lain, belum terlihat Arah pasti dari 8 Program unggulan yang pastinya sangat di nanti - nanti oleh masyarakat.
Semoga saja, 8 Program Unggulan 100 hari kerja KBS tersebut dapat diwujudkan, dan bukan hanya janji manis kampanye Pilkada yang bertujuan untuk meraup dukungan dan suara saja, kalau hal itu yang terjadi, maka lagi-lagi masyarakat Kabupaten Bengkalis harus menelan rasa pahit dari kebohongan janji kampanye,dan pastinya hal itu akan semakin memacu krisis kepercayaan masyarakat terhadap Pemimpin Daerahnya.
Reporter: Ricky Panjaitan