Oksigen Menghilang, Tes Kesehatan Mahal, REPDEM: Tangkap Seluruh Penjahat Alkes

Rabu, 07 Juli 2021 - 22:28:01 wib | Dibaca: 1294 kali 
Oksigen Menghilang, Tes Kesehatan Mahal, REPDEM: Tangkap Seluruh Penjahat Alkes
Logo Repdem

GAGASANRIAU.COM - Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), sayap aktivis pro demokrasi PDI Perjuangan, mengecam keras para mafia alkes. Mereka mencoba mengeruk keuntungan sebesar-besarnya di masa darurat ini. Tidak ada jalan lain, harus dilakukan tindakan tegas termasuk mencabut izin usaha. 

Hal itu dikatakan oleh Sekretaris Jenderal Repdem, Abe Tanditasik. "Kalau soal keberadaan mafia alkes itu sudah isu lama. Tapi di penanganan pandemi, khususnya di situasi PPKM Darurat ini saya lihat makin menggila. Tiba-tiba tabung oksigen menghilang, obat-obatan melambung dan sulit didapat. Kita semua ingat, di awal pandemi tiba-tiba masker menghilang. Hal ini harus cepat ditangani oleh pemerintah. Kenakan para mafia ini pasal dengan hukuman berat."

Kelangkaan stok tabung oksigen misalnya, menjadi terhambat gara-gara permainan yang ujung-ujungnya meminta impor. "Kita ini pengekspor kok malah mafia ini minta impor. Harus diusut siapa-siapa saja yang terlibat dalam permainan ujung-ujungnya minta impor ini. Baik dari seluruh instansi yang terlibat, maupun rekanannya. Sikat habis! Ini ada pejabat gila impor, dasar otak rente!". 

Repdem juga meminta agar kasus alat antigen daur ulang di Bandara Kualanamu dituntaskan. Tidak cukup hanya memecat Direksi BUMN. Karena, bukan tidak mungkin ada pejabat daerah terlibat dengan para oknum. "Saya kemarin sempat dengar dugaan alur permainannya. Mereka tidak peduli dengan keselamatan, yang penting meraup untung besar. Hal ini yang harus diselidiki aparat penegak hukum". 

Terakhir, Repdem mengajak seluruh masyarakat untuk saling menjaga agar pandemi ini segera berakhir. "Yang pasti, patuhi prosedur kesehatan. Dua minggu terakhir media sosial beruntun dengan berita duka. Hanya kita, bersama-sama yang bisa menyudahi pandemi ini. Kita lihat di Piala Eropa, sudah mulai ada suporter di stadion. Dengan standar prokes yang berlaku disana. Untuk pemerintah, mungkin bisa menurunkan harga swab antigen sampai dibawah tujuh puluh ribu, bahkan lima puluh ribu rupiah. Masyarakat sudah mengeluh, harga surat swab antigen lebih mahal dari alatnya. Jangan biarkan ini menjadi bisnis yang memberatkan masyarakat. Akibatnya ya ga selesai-selesai pandemi ini, kalau mau test antigen saja harganya bisa buat belanja keluarga lima hari. Apalagi PCR. Bisnis surat ini harus segera diakhiri. Jangan biarkan mafia memeras masyarakat. Sudah rakus anggaran negara, memeras masyarakat juga!".


Loading...
BERITA LAINNYA