GAGASANRIAU.COM, JAKARTA - Luhut Binsar Panjaitan, anak buah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Maritim dan Investasi dinilai pemeras uang rakyat dan rakus jika menyangkut kebutuhan rakyat. Luhut mengeluarkan kebijakan menaikkan harga tiket masuk Candi Borobudur sebanyak 15 kali lipat atau senilai Rp.750 ribu rupiah per orang untuk wisatawan dalam negeri.
Hal itu disampaikan Abe Tandatasik, Sekretaris Jenderal, Dewan Pimpinan Nasional Relawan Perjuangan Demokrasi (DPN-Repdem), menyikapi kebijakan Luhut soal tiket masuk objek wisata Candi Borobudur dinilai hanya untuk kalangan banyak duit.
"Ini benar-benar penghinaan kepada Bangsa Indonesia. Kita mau berkunjung ke peninggalan leluhur kita, tapi syaratnya harus jadi 'crazy rich' dulu. Harus tajir melintir baru mampu membeli tiket masuk. Dan alasannya dibuat-buat. Ini orang benar-benar pemeras kantong rakyat, " kecam Abe, kepada wartawan, Minggu, 5, Juni, 2022, di Jakarta.
Padahal kata Abe, belum tuntas pemerasan kantong rakyat dengan sindikat minyak goreng yang naik lebih dari 86 persen, kini Luhut berulah lagi menjauhkan Bangsa Indonesia dari akar sejarahnya.
Luhut kata Abe menteri bermental neo kolonialisme dan tak bermoral.
"(Luhut) Tamak, rakus dan serakah !. Dia sengaja menjerumuskan Presiden. Saya heran, apa sih yang harus ditakuti sama manusia satu ?. Ini kan sama saja dia mengarahkan pleasure tourism sembari langsung membunuh educational tourism " kecam Abe.
Luhut tegas Abe lagi, sedang melakukan operasi memiskinkan bangsanya, menjauhkan rakyat ini dari sejarahnya.
"Dia (Luhut) mengeksploitasi keuntungan dari sumber dayanya. Semua ucapannya big lie bukan big data. Dia tidak loyal mendedikasikan dirinya untuk Republik, dia bekerja sepenuhnya untuk nekolim! Sangat tiga G!", tutupnya.
Sebelumnya Luhut melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan di Jakarta, Sabtu, 4 Juni 2022, menyatakan pemerintah akan membatasi jumlah pengunjung di kawasan wisata Candi Borobudur, Jawa Tengah. Jumlah wisatawan akan ditekan hingga sebanyak 1.200 orang per hari.
Adapun pembatasan jumlah pelancong itu dilakukan dengan penerapan kebijakan tarif baru tiket masuk kawasan wisata Candi Borobudur. Untuk wisatawan domestik atau dalam negeri, misalnya, dikenai tarif Rp 750.000 per orang, dan US$ 100 untuk wisatawan mancanegara.
"Khusus untuk pelajar, kami berikan biaya 5.000 rupiah saja," kata Luhut.
"Kami lakukan demi menyerap lapangan kerja baru sekaligus menumbuhkan sense of belonging terhadap kawasan ini," kata Luhut. "Sehingga rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan salah satu situs sejarah nusantara ini bisa terus tumbuh dalam sanubari generasi muda di masa mendatang.
Luhut menjelaskan pemerintah kini tengah mengembangkan konsep Candi Borobudur sebagai laboratorium konservasi cagar budaya bertaraf internasional. Oleh karena itu sinergi antara konservasi dan pariwisata melalui mekanisme single authority agency (badan otoritas tunggal) terus dilakukan.
Dengan begitu, Borobudur nantinya diharapkan bukan hanya menjadi salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas, tetapi juga destinasi wisata berkualitas.
Ia pun memastikan destinasi wisata berkualitas tersebut sudah mulai menerapkan prinsip ekonomi biru, hijau, dan sirkular sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.