Pasar Rumbai Tak Terurus Dorman Johan Marah

Senin, 04 November 2013 - 09:36:42 wib | Dibaca: 2580 kali 

[caption id="attachment_4103" align="alignleft" width="300"]Asisten II walikota Pekanbaru, Dorman Johan. gagasanriau.com Asisten II walikota Pekanbaru, Dorman Johan. gagasanriau.com[/caption]

gagasanriau.com ,Pekanbaru-Akibat tidak terurus dan banyaknya penunggakan pembayaran dan juga masih banyak kios yang kosong Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru meminta agar Dinas Pasar (Dispas) Kota Pekanbaru lebih pro aktif dalam dalam mengelola pasar Rumbai, Kecamatan Rumbai Pesisir ini. Asisten II Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru, Bidang Ekonomi Pembangunan, Raja  Dorman Johan kepada gagasanriau.com, Senin (4/11/13) mengatakan Dinas Pasar harus aktif dan serius mengelola pasar Rumbai tersebut. "Pasar Rumbai adalah milik Pemko, yang notabene seluruh kegiatan dibiayai dari APBD. Jadi sepanjang pasar itu ada dan beraktivitas, maka biaya operasional harus dianggarkan dalam APBD murni maupun perubahan," Jelasnya. Selaku pihak pengelola Dispas dikatakan Dorman harusnya bisa lebih pro-aktif dalam mengelola pasar Rumbai tersebut. Dorman menilai masih banyak kios-kios yang kosong untuk biaya operasional, seperti kebersihan, Listrik, keamanan, selalu ditanggung Pemko Pekanbaru dan ini menjadi beban anggaran. "Maka yang perlu terobosan dari Dispas, harus pro-aktif bagaimana caranya agar seluruh kios yang ada harus diisi. Jadi retribusi bisa ditarik, untuk membiayai pasar itu sendiri. Walaupun nanti yang terpungut belum seimbang terhadap biaya keamanan, listrik, serta kebersihannya," tambah Dorman. Dorman juga mengatakan, permasalahan yang lain adalah masalah tagihan uang sewa kios oleh para Pedagang, yang masih menunggak. Dorman merincikan terutama untuk Pedagang yang aktif, menjadi catatan oleh Pemko Pekanbaru, karena alasan penjualan sepi, belum dapat membayar uang sewa, sehingga tagihan uang sewa semakin membengkak. "Maka Dispas harus tegas, mana yang tidak mau bayar harus dikosongkan, dan harus dilaksanakan. Nanti tunggakan makin lama makin membengkak. Kalau tak sanggup bayar, pindah dari pasar itu, dan cari tempat yang gratis"tukasnya. Dian Rosari


Loading...
BERITA LAINNYA