gagasanriau.com ,Palembang-Puluhan perempuan yang terdiri dari mahasiswa dan ibu-ibu menghadiri diskusi terbuka yang dilaksanakan oleh Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) Kota Palembang di hotel Idayu ( 19/12/2013).
Diskusi yang bertemakan " memajukan kapasitas politik perempuan menghadapi neoliberalisme" ini dibuka dengan menyanyikan lagu indonesia raya dan musikalisasi puisi".
Galuh Sito Resmi Ketua LMND Kota Palembang mengatakan, bahwa perempuan harus mempelajari sejarah gerak perjuangan perempuan Indonesia sebagai landasan dan pengetahuan bahwa sejak dulu perempuan sudah berjuang melawan Imprealisme asing , feodalisme dan segala ketidakadilan yang di dapat oleh perempuan.
Di samping permasalahan gender yang membuat kapasitas gerak perempuan terbatas di berbagai bidang termasuk politik, padahal politik adalah alat untuk kita melawan sistem yang sedang perlahan-lahan membunuh dan menghancurkan bangsa Indonesia.
Galuh mengatakan bahwa perempuan haruslah sadar karena memiliki keberanian menghancurkan budaya-budaya lama yang memposisikan perempuan sebagai pekerja rumah tangga semata.
Tetapi kata Galuh sekarang harus berani mengambil posisi di ranah politik untuk berjuang menghancurkan neoliberalisme sebagai sistem yang menjadi musuh bersaman bangsa Indonesia.
Diskusi ini mendapat respon postif dari kalangan ibu-ibu dan mahasiswa, yang dengan antusias mengikuti diskusi.
Ida anggtoa SRMI dari Kabupaten Banyuasin mengungkap kan bahwa diskusi ini membuka pengetahuannya tentang peranan perempuan di berbagai bidang termasuk politik, perempuan memiliki kekuatan dan kemampuan untuk berjuang bersama kaum laki laki.
Dalam menghancurkan sistem yang memecah belah bangsa indonesia. seperti kata bung karno tidak ada pembebasan perempuan tanpa sosialisme dan tidak ada sosialisme tanpa pembebasan perempuan.
Jai Marta