Ditengah Kecaman Buruknya Layanan, BPJS Kesehatan Divre II Foya-foya

Kamis, 12 November 2015 - 15:50:13 wib | Dibaca: 3116 kali 

GagasanRiau.Com Pekanbaru - Ditengah kecaman karena layanan yang buruk dan mengecewakan dari kalangan masyarakat di Riau khususnya dan Indonesia umumnya, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJSK) Regional II yakni Provinsi Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat dan Jambi justru berfoya-foya dengan menghamburkan uang milik rakyat yang dihimpun dari iuran perbulannya tersebut dengan dalih Rapat Kerja (Raker) di sebuah hotel mewah di Lagooi Resort Bintan Kepri.

Rapat Kerja yang digelar bersama 150 orang peserta dari Tim Kendali Mutu Kendali Biaya (TKMKB) BPJS Regional II berlangsung selama dua hari yakni 4 dan 5 November lalu.

Selain lokasi acara yang dikenal mahal, acara tersebut juga dimeriahkan dengan pesta kembang api. Selain itu, menurut informasi yang didapatkan, sebanyak 150 peserta juga diberikan souvenir kegiatan berupa sebuah travel bag (tas travel) diperkirakan berharga diatas Rp 3 juta rupiah.

dr Rusli Armayani, salah seorang peserta yang hadir dilokasi tersebut menyebutkan, kegiatan tersebut membahas mengenai Inocbgs bersama perwakilan TKMKB dari 4 Provinsi. Menurutnya, kegiatan tersebut sangat mengecewakan. Karena saat ini, BPJSK sendiri merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sifatnya Nirlaba. "Nirlaba itu diartikan keuntungan yang didapat harus dipergunakan kembali untuk layanan kesehatan,"jelasnya.

Bahkan lanjut Rusli Armayani, beberapa orang dokter yang hadir pada saat itu juga sempat menangis ketika mengetahui fakta bahwa uang iuran BPJS yang dipungut dari masyarakat serta dana dari APBN digunakan untuk sebuah kegiatan hanya untuk menghambur-hamburkan uang saja dan tidak bermanfaat.

"Ketika masyarakat masih banyak mengeluhkan tentang sistem pelayanan BPJSK yang kurang maksimal, Pihak BPJSK sendiri menghambur-hamburkan uang, disini saya merasa agak heran,"pungkasnya.

Armayani Rusli juga sempat membagikan pemikirannya tersebut kedalam sebuah jejaring sosial. Yang pada saat itu Rusli menuliskan klaim pending BPJS hingga saat ini mencapai Rp 1.54 Triliun. Hal tersebut sangat ironis sekali jika dibanding dengan kegiatan diselenggarakan pihak BPJS yang super mewah.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pekanbaru dr Zul Asdi SpB Mkes ketika dikonfirmasi membenarkan bahwasanya kegiatan tersebut telah berlangsung di Lagooi Resort, Bintan. Ia sendiri memang tidak hadir pada acara tersebut. Namun sebutnya, perwakilan IDI Pekanbaru yang hadir memang rata-rata mengeluhkan dengan kegiatan terkesan sangat mewah tersebut.

"kalau ndak salah informasi yang saya dapat, setiap dokter yang hadir dikasih souvenir berupa tas travel bag dan ada uang sakunya saya ga tau uang sakunya berapa persisnya,"ungkapnya.

Ia secara pribadi juga sangat menyayangkan kegiatan yang awalnya direncanakan di Bukittinggi, Sumatera Barat itu akhirnya berpindah ke lokasi super mewah Lagooi Resort dengan alasan pada tanggal 4 dan 5 November tersebut kabut asap.

Ditambahkan oleh dr Zul Asdi SpB Mkes lagi, informasi yang didapatkannya dari teman sejawat saat mengikuti acara tersebut sempat di komplain oleh para peserta disaat pesta kembang api diselenggarakan untuk kemeriahan acara.

Reporter Arif Wahyudi


Loading...
BERITA LAINNYA