gagasanriau.com ,Pekanbaru-Penjabat Gubernur Riau Djohermansyah Djohan mengatakan bahwa dalam program kerja 2014 Riau tidak dianggarkan pembiayaan untuk proyek strategis yang besar-besar karena fokus pendanaan diarahkan pada proyek-proyek yang bisa mengentaskan warga miskin.
"Kita jangan yang laksanakan proyek yang besar-besar dulu. Fokus kita bangun jalan desa-desa agar ekonomi rakyat berubah. Jadi kita nggak bangun proyek gede-gede seperti jalan layang atau jembatan," kata Djohermansyah Djohan di Pekanbaru, Sabtu (21/12/2013).
Menurut catatan, memang kondisi infrastruktur Riau khususnya di luar Ibukota Pekanbaru sangat memprihatinkan. Banyak akses jalan yang tidak memadai, bahkan sebagian wilayah belum tersentuh akses prasarana perhubungan sama sekali
Selama sepuluh tahun lebih setelah otonomi pembangunan Riau hanya dipusatkan di Pekanbaru. Keadaan ini berbanding terbalik dengan apa yang ada di luar ibukota. Kalaupun ada, kondisi infrastruktur seperti jalan raya sangat tidak layak sehingga membuat perjalanan ke daerah menjadi tidak menyenangkan.
Meskipun demikian, kebutuhan infrastruktur yang strategis juga dibutuhkan oleh kota Pekanbaru sebagai ibukota. Salah satu contohnya adalah rencana pembangunan jalan layang di perempatan Jln. Tuanku Tambusai tepatnya di simpang Mall SKA.
Ketua Komisi C DPRD Riau Aziz Zaenal di tempat terpisah mengatakan bahwa pembangunan jalan layang pada tempat tersebut secara fisik tidak dianggarkan pada tahun 2014, hanya perencanaannya saja yang dianggarkan.
"Untuk DED saja itu ada anggaran Rp 10 Miliar untuk 2014. Diperkirakan pembangunan fisik drencanakan 2015," kata Aziz Zaenal.
Ketika ditanyakan ia mengaku pembangunan fisik proyek tersebut kemungkinan belum bisa dianggarkan dalam APBD Perubahan 2014.
Akan tetapi faktor 2014 sebagai tahun politik sepertinya akan berpengaruh karena pada lembaga legislatif akan terjadi perubahan sketsa setelah Pemilu Legislatif 2014. Bisa saja anggota yang ada di DPRD Riau saat ini tak lagi ada pada parlemen berikutnya.
antarariau